Pesantren Habib Bahar Ubah Lafal Azan, PBNU: Jangan Terprovokasi

Robikin Emhas, Ketua Bidang Hukum dan Konstitusi Pengurus Besar NU.
Sumber :
  • Dokumentasi NU

VIVA – Ketua PBNU Robikin Emhas menanggapi beredarnya video terkait lafal azan diubah-ubah. Karena itu dia mengajak seluruh umat Islam supaya tidak mudah terprovokasi. Diduga, peristiwa perubahan lafal azan ini di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin pimpinan Habib Bahar bin Smith.

“Jangan terpengaruh hasutan, apalagi terprovokasi. Agama jelas melarang keterpecah-belahan. Bahkan, Islam tegas memerintahkan kita bersatu dan mewujudkan perdamaian di tengah kehidupan masyarakat,” kata Robikin saat dikonfirmasi VIVA pada Senin, 30 November 2020.

Yang menjadi perbincangan di media sosial, suara lafal suara azan ditambah dengan kalimat ‘hayya alal jihad’, oleh muazin tersebut. Menurut Robikin, dalam negara bangsa yang telah merdeka seperti Indonesia, jihad harus dimaknai sebagai upaya sungguh-sungguh dari segenap komponen bangsa untuk mewujudkan cita-cita nasional.

“Apa itu? Mewujudkan perdamaian dunia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memakmurkan ekonomi warga serta menciptakan tata kehidupan yang adil dan beradab,” ujarnya.

Oleh karena itu, di tengah kehidupan yang plural seperti di Indonesia ini, kita harus memperkuat toleransi dan saling menghargai baik sesama maupun antarpemeluk suatu agama, etnis dan budaya.

“Mari kita kokohkan persatuan dan kesatuan. Kita perkuat persaudaraan sesama warga bangsa dan persaudaraan kemanusiaan sebagai sesama keturunan anak cucu Nabi Adam AS,” lanjut dia.

Sebuah video orang yang mengumandangkan azan di jejaring media sosial YouTube menjadi viral. Azan memang sudah biasa dikumandangkan setiap waktu salat, baik di musala maupun di masjid-masjid yang ada di pelosok negeri ini.

Namun, yang membuat ramai di media sosial karena lafal suara azan ditambah dengan kalimat “hayya alal jihad” orang muazin tersebut.

Dalam sebuah video pendek di laman YouTube yang berjudul 'Merinding Azan di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin Pimpinan Al Habib Bahar Bin Smith', Senin, 30 November 2020.

Terlihat jelas dalam video itu, satu orang yang mengumandangkan azan atau yang biasa disebut muazin melantunkan azan dan di belakangnya ada jemaah laki-laki yang sendang berdiri bersama-sama. 

Mereka mengenakan baju koko warna putih, sarung, kopiah, serban hingga ada yang memakai gamis jubah. Dan mereka terlihat dalam satu ruangan.

Satu orang yang berada di depan jemaah salat itu melantunkan azan sambil memegang mikrofon. Setiap kalimat atau lafaz yang dibacakan muazin itu diulang sebanyak dua kali.

Berikut lafal azan yang viral:

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)
Asyhadu allaa illaaha illallaah. (2x)
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. (2x)
Hayya alal jihad (2x)
Hayya 'alalfalaah. (2x)
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)
Laa ilaaha illallaah (1x)


Artinya :
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Aku menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah
Aku menyaksikan bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah
Marilah Berjihad
Marilah menuju kepada kejayaan

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar

Tiada Tuhan selain Allah

Ketika muazin mengumandangkan kalimat hayya alal jihad maka para jemaah yang di belakangnya mengangkat tangan kanannya ke atas sambil mengucapkan juga kalimat hayya alal jihad.

Namun, kalimat hayya alashshalaah yang biasanya disebutkan itu tidak dilantunkan dan dilanjutkan ke kalimat hayya alalfalaah. (ase)