Heboh Ustaz Yahya Waloni Tak Mau Duduk Pakai Kursi Gereja

Ustaz Yahya Waloni
Sumber :
  • YouTube

VIVA – Ustaz Yahya Waloni kembali viral di media sosial. Kali ini soal pernyataan dia yang tidak mau pakai kursi gereja saat tengah memberikan tausiyah di sebuah tayangan youtube Zhinyal Islam.

Dalam youtube yang diberi judul pesan penting ustaz Yahya Waloni jelang Ramadhan 2021 itu tidak dijelaskan alasan kursi yang diduduki Yahya disebut kursi gereja.

Pada video tepatnya di menit 25:26 itu Yahya meminta kepada panitia untuk mengganti kursi gereja ke kursi islam. Berikut pernyataan singkat Yahya yang dikutip VIVA, Jumat 16 April 2021.

"Eh, supaya cepat saya ceramah, begini. Ini meja ini, kayu jati meja ini," katanya sambil mengetuk-ngetuk meja.

Photo :
  • youtube

"Angkat ini, kursi gereja ini. Ganti kursi Islam," ujar dia.

Mendapat permintaan itu, para panita pun bergegas menggantikan kursi lain untuk diduduki oleh Yayah dalam melanjutkan ceramahnya.

Dari pantauan VIVA, yang disebut Yahya Waloni sebagai kursi gereja di video tersebut bentuknya seperti sofa yang biasa di taruh di ruang tamu rumah pada umumnya. Bentuknya besar namun hanya muat untuk duduk satu orang saja.

Kuris berwarna cokalet yang disebut dengan kursi gereja itu dilengkapi dengan busa agar yang duduk nyaman.

Kemudian, yang disebut oleh Yahya sebagai kursi islam dalam video itu juga berbentuk kursi kayu yang memang secara ukuran lebih kecil.

Diketahui Yahya dikenal sebagai ustaz yang 'berani'. Dia menjadi sorotan publik karena pernyataan-pernyataannya yang kerap menyinggung orang atau kelompok tertentu. Siapa sih sebenarnya Yahya Waloni, berikut ini sederet fakta-fakta tentangnya.

Yahya lahir di Manado, 30 November 1970. Dia mengaku pernah menjadi seorang pendeta yang bertugas di Gereja Kristen Indonesia (GKI) selama 16 tahun sebelum akhirnya memutuskan mualaf dan mengubah mengubah namanya dari Yahya Yopie Waloni menjadi Muhammad Yahya Waloni. Dia pernah menjadi rektor di Universitas Kristen Papua dan Ketua Sekolah Tinggi Teologi Calvins Ebenhaezer di Sorong, Papua.