Viral Pasien Dikasih Infus Kadaluarsa di RSUD, Keluarga Lapor Polisi

Viral infus kadaluarsa dikasih ke pasien
Sumber :
  • Facebook Ihwanul Ihsan Siregar

VIVA – Keluarga pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pinang, Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Labusel), Sumatera Utara mengeluhkan pelayanan rumah sakit tersebut, karena diduga memberikan infus dengan kondisi kadaluarsa.

Infus kadaluarsa diberikan kepada pasien anak-anak, belakangan diketahui bernama AS. Kejadian itu, terekam di kamera handapone milik keluarga pasien dan videonya, viral di media sosial, di Facebook.

Dalam video tersebut, seorang wanita diketehui orang tua pasien komplen kepada perawat dengan infus yang diberikan kepada anaknya yang terbaring di tempat rumah sakit itu, karena mengalami riwayat penyakit dendam berdarah.

Didalam video viral itu, terlihat infus masa berlaku hingga Mei 2021. Atas hal itu, keluarga pasien membuat laporan ke Polres Labuhan Batu. Karena, merasakan dirugikan dengan pelayanan rumah sakit tersebut.

“Keluarga tak terima. Infus itu kadaluarsa sudah dua bulan,” sebut paman pasien, Adam Tarigan melalui sambungan telepon, Kamis 29 Juli 2021.

Bocah itu, masuk ke RSUD Kota Pinang, Senin malam, 26 Juli 2021. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan dan diobservasi, AS kemudian ditempatkan di salah satu ruangan. Perawat kemudian memberinya infus.

Esok harinya, Adam mengungkapkan ibu pasien mengetahui bahwa infus diberikan sudah tidak layak secara medis, karena sudah kadaluarsa. Langsung memprotes hal itu.

“Ternyata sudah kadaluarsa. Terus perawat dipanggil. Ditanya kenapa ini,” tutur Adam.

Berdasarkan keterangan yang diperolehnya dari keluarga, saat itu sang perawat bilang bahwa apotek di wilayah itu bukanya selalu lama sehingga mereka terpaksa menggunakan stok yang masih ada digudang. 

“Anehnya, pas sudah ditegur ibunya, perawat ganti botol infus pakai yang baru. Ternyata ada yang belum kadaluarsa,” ungkapnya.

Tak terima dengan pelayanan rumah sakit yang dinilai merugikan dan membahayakan keselamatan anak itu, pihak keluarga melapor ke polisi.  

“Kami melapor bukan hanya karena tak terima, tetapi agar rumah sakit juga bisa memperbaiki pelayanan mereka,” jelas Adam.

Terpisah, Kapolres Labuhan Batu, AKBP Deni Setiawan mengakui bahwa keluarga pasien sudah membuat laporan. Kini, pihaknya tengah melakukan penyeledikan.

“Masih diselidiki. Sudah ada yang diperiksa. Sabar dulu ya. Kita masih lidik,” kata Deni.