Pernyataan Habib Jafar Soal Menghijaunya Pegunungan di Arab Saudi
- VIVA/Sumiyati.
VIVA Trending – Fenomena menghijaunya pegunungan di Arab Saudi tengah ramai diperbincangkan di media sosial. Dalam video yang beredar tampak dataran yang semula tandus kini tertutup oleh rerumputan hijau.
Seperti biasa, sebagian masyarakat Indonesia pun ramai-ramai menyangkut pautkan fenomena tersebut sebagai tanda akan datangnya hari akhir atau kiamat. Bukan tanpa alasan, anggapan ini bersumber dari salah satu hadits yang masyhur soal tanda-tanda hari kiamat berikut;
“Tidak akan tiba hari kiamat hingga tanah Arab kembali menghijau, penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai,” sabda Rasulullah SAW dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu.
Merespons kabar ini, Husein Jafar Hadar atau yang akrab disapa Habib Jafar pun buka suara, menurutnya peristiwa menghijaunya sebagai tanah Arab yang belakangan ini bukanlah apa yang dimaksud Rasulullah dalam riwayat tersebut.
“Tapi apakah menghijaunya sebagian daerah di Arab Saudi itu termasuk ciri kecil yang dikatakan oleh nabi (Muhammad SAW) itu? Nah itu nggak,” ucap Habib Jafar dilansir dalam YouTube Jeda Nulis, pada Senin, 30 Januari 2023.
Kemudian, lanjut Husein, menyebut peristiwa menghijaunya sebagian tanah di Arab tersebut sebagai tanda kiamat adalah keliru. Menurutnya semua itu timbul hanya karena mindset yang tertanam di masyarakat.
Dia menegaskan bahwa menghijaunya bukit di Arab Saudi disebabkan suatu hal yang wajar.
“Sebab gini, gua pernah ditanya ‘Bib, kalau gua bangung-bangun itu tiba-tiba matahari di Barat, apakah artinya kiamat?’. Mohon maaf, itu bukan berarti sudah waktunya kiamat, (melainkan) itu artinya anda bangunnya kesorean, mataharinya udah di barat, bukan terbit dari barat,” pungkas Habib Jafar.
Sebelumnya diberitakan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi di Arab Saudi sejak Desember 2022 lalu.
“Itu fenomena yang wajar. Mengingat intensitas hujan di Arab Saudi belakangan cukup tinggi,” kata Pengurus LPBINU M Ali Yusuf, dikutip dari NU Online beberapa waktu lalu
Menurut Ali, curah hujan yang tinggi di akhir 2022 dibanding tahun-tahun sebelumnya, diiringi ketidakstabilan atmosfer yang berulang, bertepatan dengan perluasan depresi Laut Merah dan aliran arus udara lembab di lapisan bangunan atmosfer membuat wajah pegunungan dan wilayah gurun yang awalnya panas menjadi lembab.
“Nah, dari situlah tumbuh rerumputan yang membuat kawasan pegunungan di bagian barat Arab Saudi ini menghijau seperti yang terlihat di video itu,” jelasnya.