Viral Drama Sengketa Bisnis Mie Gaga dan Indomie, Ini Fakta Selengkapnya
- Freepik/dashu83
VIVA Trenidng – Media sosial beberapa waktu belakangan ini tengah dihebohkan dengan isu mi instan dari dua merek terkenal di Indonesia. Yakni Indomie dan Mie Gaga yang isunya tengah hangat diperbincangkan oleh segilintir warganet di dunia jagat maya.
Bermula dari salah satu YouTuber populer, Kamar Jeje yang mengaitkan mi instan merek Indomie dengan Mie Gaga. Tak dipungkiri kedua merek mi instan tersebut sama-sama memilih pangsa pasarnya masing-masing.
Terutama Indomie, mi instan favorit sejuta umat dari berbagai jenis kalangan. Tak dipungkiri, Indomie dikenal sejauh ini sebagai merek mi instan terenak dan terbaik menurut lidah semua orang, khususnya masyarakat Indonesia.
Menilik unggahan video miliknya pada Kamis, 31 Agustus 2023, sang pemilik YouTube mengungkapkan bahwa ada cerita kelam dari perjalanan mi instan merek Mie Gaga dengan Indomie. Keduanya diduga ada sengketa bisnis yang membuat mi instan merek Indomie lebih unggul dibanding jenis lainnya.
Daripada penasaran, lebih baik simak sederet fakta viralnya isu sengketa bisnis yang terjadi antara Indomie dan Mie Gaga berikut ini.
Cerita Awal Indomie
Indomie merupakan salah satu merek produk mi instan terenak yang ada di Indonesia. Produk mi instan ini merupakan keluaran dari Indofood yang dimiliki oleh Salim Group. Bermula salah seorang pria bernama Djajadi Djaja yang mencetuskan ide atau gagasan sebuah mi instan.
Seperti diketahui Djajadi Djaja sudah malang melintang hingga jatuh bangun di dunia bisnis sejak tahun 1959. Berbagai bisnis pun sudah ia jalankan sejak tahun tersebut. Mulai dari binis distribusi, rokok, hingga food dan beverage.
Nah, dalam bidang usaha food and baveragenya, ia dan rekan bisnisnya pun akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan ide berjualan mi instan yang awalnya diberi nama Indonesia Mie atau yang saat ini dikenal dengan merek Indomie.
Bergabung dengan Salim Group
Awalnya produk Indomie dicetuskan oleh Djajadi Djaja beserta empat rekan bisnisnya yang terdiri dari Chow Ming Hua, Wahyu Tjuandi, Ulong Senjaya, dan Pandi Kusuma.
Diketahui, mereka berempat adalah perkumpulan pengusahan sukses asal Medan yang tergabung dalam perusahaan bernama Jangkar Jati Group. Di mana hingga saat ini merek Indomie pun berkembang pesat hingga saat ini di pasaran.
Hingga pada akhirnya mereka diajak untuk bergabung dengan Salim Group. Perlu diketahui, Salim Group sebelumnya mengeluarkan produk mi instan dengan merek Sarimie dan Supermie.
Djajadi Djaja Didepak dari Indomie
Djajadi Djaja beserta Liem dan Salim Group mendirikan sebuah PT Indofood Eterna pada 1984 silam. Di mana perusahaan patungan tersebut dipimpin oleh Hendy Rusli, seperti yang dikutip dari salah satu sumber.
Namun sayangnya pada 1993 lalu, perusahaan Djajadi harus mengalami kendala keuangan hingga membuatnya didepak Salim Group dari Indofood. Merasa dikecewakan dengan rekan-rekan bisnisnya, Djajadi bangkit kembali dengan mengeluarkan merek mi instan terbaru di bawah naungan PT Jakarana Tama.
Berkat kegigihan dan kesabarannya, perusahaan ini dikenal sebagai perusahaan yang mengeluarkan Mie Gaga, Mie "100", "1000", Mie Gepeng, Mie Telor A1, Otak-tak, hingga Sosis Loncat.
Meskipun memiliki masa kelam dengan rekan-rekan bisnisnnya, Djajadi kini sukses menjabat sebagai komisari di PT Wicaksana Overseas Internasional Tbk (DKSH).
Mie Gaga Tak Kalah Diminati Pecintanya
Viralnya isu Indomie dan Mie Gaga tersebut, lantas membuat warganet di media sosial heboh dan geger. Banyak sebagian dari pecinta mi menyebutkan bahwa rasa yang diciptakan dari Mie Gaga jauh lebih disukai sebelum merek mi instan ini viral seperti sekarang.
Mie Gaga juga banyak dicintai pecinta mi terlebih untuk varian goreng Jalapeno dan kuahnya. Dengan harga yang ditawarkan Rp 3400, membuat mi instan merek ini juga diminati semua kalangan.
Pihak Mie Gaga Angkat Suara
Viralnya kisah kelam di balik sejarah Mie Gaga, Djajadi Djaja menyampaikan klarifikasinya melalui media sosial Mie Gaga. Di mana beliau menyebutkan, bahwa Djajadi Djaja dan PT Jakarana Tama tidak pernah dengan sengaja untuk membuat, meminta hingga memaksa serta menyebarkan atau menjadi narasumber, terlebih untuk dimintai keterangan oleh pihak-pihak yang telah membuat pemberitaan dan konten di media online dan media sosial.
Menanggapi sejarah Mie Gaga tersebut, pihak Djajadi Djaja enggan untuk memberikan tanggapan apapun sehubungan dengan berita yang tengah viral saat ini di dunia jagat maya..
"Dan kami tidak bertanggung jawab terhadap isu dan pemberitaan dalam konten tersebut,".
"Kami meminta agar siapapun pihak-pihak yang membuat berita dan konten serta impersonasi diri saya, baik dengan memiripkan atau dengan teknologi AI untuk segera menghapusnya karena dibuat tanpa izin dan konfirmasi,".
Reaksi Wargane Usai Viral
Ramainya perbincangan sengketa bisnis keduanya di media sosial, sontak membuat sejumlah warganet di media sosial berpaling ke mi instan merek Mie Gaga. Mengingat, kekecewaan yang didapat oleh Djajadi Djaja.
"Mie Gaga gak salah si. Mereka buat post kek gini pasti ada yang ngira mereka buat black campaign ke bran sebelah buat ngedongkrak popularitasnya......" tulis warganet.
"Padahal ini kesempatan bagus buat naik rak atas pak," komentar warganet lainnya.
"Oke fix saya dan keluarga beralih ke Gaga," sindir warganet lainnya.
"orang-orang pengen pak djaja happy ending," tulis lainnya.