Terungkap Alasan Willy Amrull Adik Buya Hamka Pilih Pindah Kristen dan Jadi Pendeta
- Google Group
Jakarta – Nama Abdul Wadud Karim Amrullah belakangan ini menjadi sorotan di media sosial karena merupakan salah satu adik dari ulama besar Indonesia, Buya Hamka. Pria yang berganti nama menjadi Willy Amrul tersebut dikatakan telah pindah agama ke Kristen dan menjadi pendeta.
Diketahui bahwa Abdul Wadud Karim Amrullah (Awka) dan Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) seayah tapi berbeda ibu. Saat remaja menginjak usia dewasa tepatnya pada usia 19 tahun, Abdul Wadud memutuskan untuk berkelana ke Eropa dan Amerika.
Willy Amrull sendiri terlahir dari keluarga dengan keislaman yang sangat kuat di ranah Minang. Ayah mereka, Haji Abdul Karim Amrullah adalah seorang ulama besar dan merupakan salah satu orang Indonesia paling awal yang mendapat gelar kehormatan dari Universitas Al-Azhar.
Sehingga, ketika memutuskan untuk melawat ke Barat, Wadud masih memeluk agama Islam, agama keturunan dari keluarganya. Ia memilih berangkat ke Eropa, tepatnya ke Rotterdam, Belanda dua tahun setelah Indonesia merdeka dari jajahan Jepang, pada tahun 1947.
Setibanya di Belanda, Willy Amrul tidak langsung menetap, tapi turut berlayar ke banyak tempat di berbagai belahan dunia. Dari Amerika Selatan, kemudian ke Afrika, sampai akhirnya memutuskan untuk tinggal di San Francisco, California, Amerika Serikat.
Perjalanan Spiritual Willy Amrull
Kisah percintaan Willy Amrull mulai terkisah ketika tinggal di San Francisco, ia sempat mencintai putri dari Duta Besar RI untuk Amerika, tapi hubungannya tidak direstui. Setelah patah hati, ia kemudian menikahi seorang perempuan bernama Vera Ellen George.
Pada awalnya, keduanya tidak memiliki keyakinan yang sama, tapi wanita tersebut memilih untuk menjadi mualaf pada tahun 1970 mengikuti keyakinan Abdul Wadud. Ia bahkan aktif dalam berbagai kegiatan di Islamic Centre Los Angeles selama beberapa tahun.
Ia kemudian memboyong keluarganya pulang ke Indonesia pada 1977. Namun, ia tidak langsung pulang ke kampung halamannya di Maninjau Sumatera Barat, tapi berangkat ke Pulau Dewata Bali untuk bekerja. Dari sini, prahara tersebut dimulai.
Vera memutuskan untuk kembali memeluk agama asalnya, Kristen. Siapa sangka, Abdul Wadid pun memutuskan untuk mengikuti keyakinan sang istri usai Vera kembali menjadi Nasrani. Ia juga sempat dibaptis oleh Pendeta Gereja Baptis Gerard Pinkston di Kebayoran Baru, pada Februari 1983.
Momen pembaptisan ini terjadi usai sang kakak, Buya Hamka, meninggal dunia pada 24 Juli 1981. Abdul Wadid kemudian resmi berganti nama menjadi Willy Amrull usai momen pembaptisan. Nama Amrull sendiri diambil dari nama belakangnya, yaitu Amrullah.
Menjadi Misionaris
Tak berlangsung lama, Abdul Wadid langsung kembali ke Amerika Serikat dan memilih untuk menjadi seorang pendeta di Gereja Pekabaran Injil Indonesia (GPII) di California. Sebagai seorang pendeta, salah satu tugasnya adalah menyebarkan ajaran agamanya.
Misi itu didapatkan dari lembaga misionaris Kristen di AS. Pada tahun 1996, ia ditugaskan untuk melakukan syiar agama di kampung halamannya, Sumatera Barat. Ia akhirnya berhasil merekrut anak-anak muda Minang, terutama dari kalangan ekonomi lemah untuk dikristenkan.
Kisah perjalanan spiritual Abdul Wadud Karim Amrullah alias Willy Amrull ini tertulis langsung dalam buku autobiografinya yang berjudul 'Dari Subuh hingga Malam: Perjalanan Seorang Putra Minang Mencari Jalan Kebenaran' yang rilis pada 2011.