Belajar Membatik di E-Youth 2012
- BEM Universitas Bakrie
VIVAnews - Pada Jumat, 13 April 2012 lalu, sejumlah anak muda meluangkan waktunya untuk belajar bagaimana melestarikan budaya batik di Universitas Bakrie, Jakarta.
Ini merupakan rangkaian acara E-Youth 2012 yang digelar oleh Universitas Bakrie, yang ingin memberikan gambaran kepada peserta tentang pentingnya menumbuhkan jiwa kreatif di usia muda, terutama di sektor industri lokal.
Kegiatan ini meliputi talkshow bersama RUMAH CANTING yang membahas “Pemaparan Tentang Sejarah dan Perkembangan Batik di Indonesia”. Ada juga talkshow kedua bersama Ismi Halida, Runner Up 1 Putri Batik Nusantara 2011, yang membahas “Pemaparan Tentang Putra Putri Batik Nusantara dalam Mempromosikan Batik kepada Dunia Internasional dan Anak Muda”.
Selain itu, untuk lebih menanamkan rasa kepemilikan terhadap warisan asli Indonesia ini, peserta diajak untuk belajar membuat batik oleh RUMAH CANTING yang dipandu oleh Ibu Chresnowati, Humas dari Thamrin City.
RUMAH CANTING yang diwakili oleh Hari Kusuma, berhasil membawa para peserta berimajinasi ke masa lampau untuk mempelajari sejarah batik di Indonesia. Dengan atraktif, RUMAH CANTING menjelaskan tentang apa itu batik, khususnya batik halus dan juga makna cerita di balik motif-motif yang sering digunakan dalam membatik.
RUMAH CANTING ingin memberikan edukasi pada masyarakat Indonesia untuk memahami batik lebih dalam, karena batik merupakan budaya Indonesia yang memiliki nilai filosofis tersendiri dan kaya akan warisan masa lampau.
Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang kini telah diakui secara resmi oleh UNESCO dan dimasukkan ke dalam Daftar Representatif Sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity).
Acara terakhir diisi dengan sesi “Ngebatik Yuk!” yang mengajak seluruh peserta untuk terjun langsung belajar membuat batik di outdoor lounge Universitas Bakrie.
Pada sesi ini, Chresnowati dan karyawan RUMAH CANTING memandu peserta dalam proses membatik, mulai dari proses nyorek atau pemolaan hingga proses nglorod atau pencelupan. Para peserta memoleskan canting di selembar kain berukuran 20 x 20 cm.
Akhirnya, ada lebih dari 50 batik milik peserta dengan berbagai pola dan warna yang menarik. Dengan adanya proses pembelajaran membuat batik ini, diharapkan peserta dapat memahami proses membatik dari awal hingga akhir dan semakin memiliki rasa bangga terhadap warisan budaya Indonesia.
Hal ini sesuai dengan tema yang diangkat oleh E-Youth 2012, "When Creativity Meets Opportunity".