Bergandeng Tangan untuk Sang Badak

Sungai Cigenter merupakan sungai yang terdapat dalam Pulau Handeuleum, sebuah pulau kecil di gugusan Pulau Taman Nasional Ujung Kulon.
Sumber :

VIVA.co.id - Pada Februari 2014, Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) mengumumkan populasi Badak Jawa terkini mencapai 58 ekor terdiri atas 35 jantan dan 23 betina. Sedikitnya populitas badak tersebut menjadi lampu merah untuk kita bahwa makhluk Tuhan yang satu ini akan menjadi hewan yang benar-benar langka dan harus dilestarikan keberadaannya.

Faktor utama yang harus kita perhatikan, yaitu tempat tinggal karena dari situ kita bisa mengetahui penyebab kepunahannya dan jika tempat tinggal yang selama ini mereka tempati kurang layak untuk hidup, sebaiknya kita sebagai khalifah di bumi membenahi kenyamanannya. Hewan pun hampir sama seperti manusia tempat hidup yang baik akan membuat bertahan hidup lebih lama.

Habitat dilihat dari komposisinya di alam, terdiri dari 3 komponen utama yang satu sama lain saling berkaitan, yaitu:
1. Komponen biotik, meliputi: vegetasi (masyarakat tumbuhan), satwa liar lain dan organisme mikro.
2. Komponen fisik, meliputi: air,tanah, iklim, topografi, dan tata guna lahan yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia.
3. Komponen kimia, meliputi: seluruh unsur kimia yang terkandung dalam komponen biotik maupun komponen fisik di atas.

Lebih dari satu jenis satwa liar dapat hidup dalam habitat yang sama dan memanfaatkan sumber daya yang sama. Apabila ketersediaan sumber daya terbatas maka akan terjadi persaingan, baik persaingan antara individu-indvidu dalam spesies yang sama maupun antar spesies.

Persaingan dapat terjadi secara langsung, spesies yang bersaing berinteraksi dalam memanfaatkan sumber daya yang sama. Persaingan juga dapat terjadi secara tidak langsung, yakni spesies yang bersaing tidak berinteraksi tetapi terjadi pemanfaatan sumber  daya yang sama dalam waktu yangberbeda atau pemanfaatan suatu sumber daya oleh suatu spesies mengganggu ketersediaan sumber daya lain yang dimanfaatkan spesies pesaingnya.

Setiap jenis satwa liar menernpati lingkungan tertentu dan aktif pada waktu yang berbeda-beda di dalam habitatnya. Ada kelompok satwa liar yang sepanjang hidupnya tinggal di tajuk hutan, namun ada kelompok satwa liar yang sepanjang hidupnya tinggal di atas tanah.

Setiap jenis satwa liar memanfaatkan sumber daya tertentu di dalam habitatnya secara dinamik, ada jenis pakan yang sangat disukai dan ada jenis pakan yang hanya dimanfaatkan pada saat tertentu.

Untuk membuat badak bertahan lama, kita harus memiliki strategi dalam memeliharanya dan dibutuhkan kerjasama antar pihak pemerintah dan lingkungan setempat. Adapun strategi yang ditempuh untuk mencapai tujuan dan sasaran di atas adalah:

a. Pelestarian populasi alami dalam jumlah besar (100-500 individu) untuk menjamin kelangsungan hidupnya hingga10 generasi.
b. Peningkatan populasi alami yang ada.
c. Melaksanakan reintroduksi dalam lingkungan alarm
d. Pengembangan program penangkaran.
e. Peningkatan kepedulian masyarakat dan penegakan hukum.
f. Penelitian dan pelatihan.

Dengan langkah tersebut semoga bisa mencegah terjadinya kepunahan dan berharap hewan bernama badak tetap ada dan anak cucu kita bisa mengetahui bentuknya secara langsung. (Cerita ini dikirim oleh Nismatul Mabruroh, Cilegon, Banten)

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?" Info lebih jelas klik http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/673610-ayo-ikuti-lomba-menulis-cerita-anda.

(Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)