Benteng Terbaikku Kian di Ujung Cula
Rabu, 7 Oktober 2015 - 12:26 WIB
Sumber :
- Cerita Anda
VIVA.co.id
- Teruntuk kamu yang ingin kita hidup beriringan, dari aku yang penuh harapan, Rhinoceros sondaicus dan Dicerorhinus sumatrensis
Tak terekam jelas kapan teman-temanku mulai menghilang dengan pesan tak berbalas. Tak terekam pasti kapan kehidupanku digeluti kegelisahan tanpa henti. Tak terekam baik kapan perjalananku penuh sesak, penuh pelik, penuh pekik, dan kini sudah tak terekam pula kapan benteng terbaikku benar-benar sudah di ujung cula.
Hutan bagaikan benteng bagiku, jika bentengku kau rusak, lalu di mana ruang untuk aku bisa tumbuh dan berkembang. Jika bentengku terganggu, lalu bagaimana mengenai kestabilan populasiku dan teman-teman lain yang kian terbelenggu. Kau paham betul jika bentengku juga memiliki kegunaan yang nyata pada kehidupanmu.
Penyelamatan bentengku akan berdampak pada kelangsungan hidupmu dalam mengatur air yang kau butuhkan sehari hari, melindungi tempatmu berpijak dari erosi, melindungimu dari berbagai bencana alam yang memungkinkan terjadi.
Bukankah kau sendiri yang bicara simbiosis mutualisme dalam sebuah percakapan? Arti dari interaksi hidup yang saling menguntungkan? Lalu, mengapa tidak kau aplikasikan?
(Cerita ini dikirim oleh Nining Rahayu – Jakarta)
(Cerita ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?")