Peringatan 120 Tahun Kedatangan Orang Jawa di New Caledonia
VIVA.co.id – Kehadiran ratusan masyarakat dan diaspora Indonesia dari berbagai kota di Tugu Peringatan Kedatangan Orang Jawa, Valondu Gaz, Noumea, menambah khidmatnya acara perdana peletakan karangan bunga peringatan 120 tahun kedatangan orang Indonesia di New Caledonia, Selasa, (16/2).
Acara tersebut juga dihadiri Sekjen Komisaris Tinggi Perancis, Laurent Cabrera; Walikota Noumea, Sonia Lagarde; Menteri merangkap Juru Bicara Pemerintah New Caledonia, Thierry Cornaille; beberapa anggota Kongres New Caledonia; dan pejabat pemerintah Provinsi Selatan.
Walikota Noumea, Sonia Lagarde menyampaikan apresiasi kepada komunitas Indonesia yang telah banyak berjasa dalam pembangunan New Caledonia di berbagai bidang. Lebih lanjut disampaikan dalam sambutannya, “Banyak generasi muda warga Negara Perancis yang menjadi duta budaya Indonesia di New Caledonia dengan memperkenalkan tradisi budaya leluhur Indonesia”.
Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia – Kaledonia Baru (PMIK), Thierry Timan menyatakan, “Sebagai orang tua, kami merasa bertanggungjawab untuk mewariskan budaya dan tradisi Indonesia kepada generasi muda, seperti yang pernah diajarkan oleh kakek dan nenek kami. Meskipun demikian, kami akan tetap saling menghormati budaya setempat, dengan memegang prinsip berbagi dan membaur”.
Konjen RI Noumea, Widyarka Ryananta menggarisbawahi bahwa meskipun komunitas Indonesia telah berkewarganegaraan Perancis, tidak berarti cinta kepada Negara asal menjadi berkurang. “Selama Indonesia terus berada di hati, darah dan pikiran masyarakat keturunan di New Caledonia ini, maka akan terus menjadi bagian dari keluarga Indonesia,”ucap Konjen Widyarka.
Sementara itu, dalam upacara peringatan di Paita, Walikota Paita, Harold Martin memuji komunitas Indonesia yang berkontribusi dalam pembangunan Paita dari dahulu hingga sekarang. “Saya harapkan hubungan antara Paita dengan Indonesia tidak hanya berkembang di kalangan masyarakat saja, tetapi dapat diperluas dengan hubungan antar pemerintah,” ucap Harold Martin.
Ditemui saat acara perayaan 120 tahun kedatangan orang Jawa di Wisma Indonesia pada malam harinya, Aurelie Siban, generasi ke-tiga diaspora Indonesia yang masih kuliah jurusan teknik di Sydney, menyatakan terima kasih kepada Pemerintah New Caledonia yang terus mendukung masyarakat keturunan Indonesia untuk tetap melestarikan tradisi leluhurnya.
Rangkaian kegiatan peringatan 120 tahun ini akan dilanjutkan dengan acara Jamuan Sesepuh sebagai bentuk penghormatan kepada para orang tua di Gedung Budaya Ko We Kara, Noumea pada tanggal 21 Februari 2016. Diperkirakan lebih dari 700 masyarakat keturunan Indonesia dari seluruh penjuru New Caledonia hadir dalam acara tersebut. Kemudian acara peringatan serupa akan diselenggarakan di Gedung Balai Budaya La Foa, berjarak 100 km sebelah utara ibukota Noumea.
Sejarah keberadaan bangsa Indonesia di wilayah Perancis yang berada di Pasifik Selatan ini, diawali dengan penetapan peraturan “Koeli Ordonantie” tahun 1880, yang salah satunya menjamin ketersediaan tenaga kerja untuk perkebunan Belanda di wilayah jajahannya. Perancis, yang menduduki New Caledonia, kemudian meminta tenaga kerja dari Pulau Jawa, untuk dipekerjakan diperkebunan kopi dan pertambangan nikel New Caledonia.
Tepat tanggal 16 Februari 1896, sekitar 170 orang pekerja asal Jawa tiba di Teluk Orphelinat, Noumea, New Caledonia. Tanggal tersebut menjadi peristiwa penting yang diperingati sebagai hari kedatangan pertama kali leluhur dari Jawa ke New Caledonia. Pada tahun 1996 saat merayakan peringatan ke 100 tahun, diaspora Indonesia membangun tugu peringatan di lokasi yang dipercaya menjadi tempat berlabuhnya orang Jawa di New Caledonia.
Seiring berjalannya waktu, jumlah pekerja asal Indonesia semakin bertambah hingga mencapai sekitar 19,500 orang. Namun demikian, sejak Indonesia merdeka tahun 1945, banyak dari para pekerja Indonesia kembali ke tanah air. Para pekerja Indonesia yang masih menetap di New Caledonia kemudian terus berkembang dan berjuang untuk meraih kehidupan yang lebih layak, sebagaimana yang telah dinikmati oleh generasi keturunannya.
Menurut data dari Badan Statistik New Caledonia – ISEE, terdapat sekitar 7.000 orang keturunan Indonesia berkewarganegaraan Perancis, meskipun yang masih mengaku sebagai keturunan Indonesia hanya sekitar 3,851 orang. Sementara sisanya mengaku sebagai orang Kaledonia. Keturunan Indonesia di Kaledonia Baru saat ini hidup sejahtera dan banyak yang berkarir di berbagai sektor mulai dari pemerintahan, militer, hingga swasta.
Keturunan Indonesia yang menjabat posisi penting di antaranya: Anggota Kongres Kaledonia Baru dari Partai Les Republicains - Partai loyalis Prancis; Yannick Slamet, Wakil Gubernur Provinsi Utara dari Partai PALIKA - partai pro kemerdekaan; Corine Voisin, Walikota La Foa dari Partai CE/Caledonie Ensemble – partai loyalis Perancis; dan Walikota Bourail, Brigitte El Arbi. (Tulisan ini dikirim oleh Putri Utami, Secretary of Consul General of the Republic of Indonesia in Noumea)