Memperkuat Barau dengan Kayu Khas Kalimantan

Kayu belian atau Ulin yang ditanam di sekitar parit.
Sumber :

VIVA.co.id – Ulin atau disebut juga dengan bulian, belian, atau kayu besi merupakan tanaman khas Kalimantan. Ulin tersebar luas hampir di seluruh kawasan hutan Kalimantan. Umur kayu ulin dapat mencapai lebih dari 1000 tahun. Nama ilmiah untuk ulin adalah Eusideroxylon zwageri.

Nah, warga Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat menanamkan bunga pagar ini dengan kayu belian. Itu dilakukan untuk menahan abrasi dan tergerusnya tanah oleh pasang surut air di Sungai Putat.

Selain itu, fungsinya juga untuk memperindah pandangan dan sebagai hiasan di tepian parit, juga sebagai pengaman untuk anak-anak yang bermain agar tidak jatuh ke parit. Jenis bunga pagar ini dipilih dengan maksud untuk mempertahankan kondisi barau dari tendangan akar yang bisa merusak barau dan juga akarnya kuat untuk menahan tanah.

Warga berharap, dengan apa yang telah dilakukan ini menjadi inspirasi bagi yang lainnya untuk merawat dan menjaga parit agar tetap bersih dan airnya layak dimanfaatkan untuk mencuci, mandi, dan lainnya.

Selain itu juga, warga berharap ada taman publik yang dibangun di sepanjang parit. Sebab, ada sisa tanah kurang lebih 2 meter yang dapat dimanfaatkan. Selama ini tepian parit yang kosong dimanfaatkan warga bercocok tanam dengan tanaman buah seperti pisang, ubi, dan lainnya. Ada juga, warga yang berharap adanya normalisasi atau pengerukkan parit yang sudah mendangkal. (Tulisan ini dikirim oleh Kreasi Sungai Putat)