Begini Buka Puasa Pasukan Perdamaian Indonesia di Sudan

Suasana buka puasa di camp pasuka perdamaian dunia di Darfur, Sudan.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Buka puasa di luar negeri tentu bisa menjadi keunikan tersendiri. Begitu juga dengan anggota pasukan perdamaian dunia dari Indonesia yang bertugas di Darfur, Sudan, Afrika. Selain suasananya, apakah menunya juga berbeda dengan di Indonesia? Brigadir Heru Dregs yang bertugas di Darfur sejak 27 Desember 2015 menceritakan suasana buka yang biasanya dilakukan bareng Pasukan FPU VIII.

“Kadang juga kami di sini buka bersama dengan kontingen lainnya,” jelas polisi asal Polda Banten ini. Bagaimana dengan menu buka puasa? “Biasanya sudah disiapkan oleh team managing FPU VIII. Mereka memiliki koki profesional yang sudah teruji kehandalannya. Tapi kadang kami di sini bikin acara buka bersama terpisah, ya saya yang jadi kokinya menyiapkan masakan buat teman-teman,” ujar heru yang juga pernah jadi koki di hotel berbintang ini.

Lantaran berada di luar negeri nun jauh dan sering kangen dengan suasana Indonesia, menu makanan yang disajikan pun menu pelepas rindu. “Kami masak menu masakan khas Indonesia seperti ikan asin, bakwan, terong balado, nasi goreng, kerupuk udang, sambal terasi. Minimal menunya bisa mengurangi rasa rindu kepada tanah air,” papar polisi yang masih harus berada di Darfur hingga 27 Desember 2017 ini.

Seperti bisa dilihat di akun instagram, beberapa anggota pasukan dari Indonesia, mereka berbuka puasa sempat pula berfoto dulu atau bahkan membuat video bersama. Suasananya tampak akrab penuh kehangatan. Berbeda dengan buka puasa, suasana sahur terasa lebih tenang karena bangun pun anggota pasukan diumumkan lewat pengeras suara dari front desk. “Semua persiapan sahur sudah dikelola oleh manajer tim,” tandas Heru.

UNAMID atau United Nation African Union Mission in Darfur adalah misi gabungan PBB dengan Uni Afrika atau African Union untuk menyelesaikan krisis kemanusiaan yang terjadi di Darfur. Darfur merupakan daerah bagian barat Sudan yang berbatasan dengan Republik Afrika Tengah, Libya, dan Chad. Saat ini Darfur sedang mengalami krisis kemanusiaan karena sering terjadi konflik bersenjata antara kelompok militan Janjaweed dukungan pemerintah dan kelompok-kelompok rebel.

Sudan Liberation Movement atau SLA dan Justice and Equality Movement atau JEM adalah nama-nama kelompok rebel yang paling besar, di samping ada puluhan kelompok-kelompok bersenjata lainnya yang sedang berseteru dengan pemerintah Sudan. Semoga saja di bulan Ramadan ini suasana di Darfur sana semakin damai. (Tulisan ini dikirim oleh Benny Rhamdani)