Inilah Alumni Ramadan Terbaik di Mata Allah SWT

Salat Taraweh di bulan Ramadan.
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVA.co.id – Bulan Ramadan sebentar lagi akan meninggalkan jejak yang perih dan suka cita bagi umat Muslim. Ibarat sebuah sekolah, bulan Ramadan juga menghasilkan alumni dari berbagai jenjang. Lantas, siapa yang mendapat gelar alumni terbaik? Itulah pertanyaan yang wajib dijawab namun Allah tak pernah menjawabnya.

Bulan Ramadan adalah bulan penuh rahasia sehingga alumni yang lahir akibat ganasnya pertempuran selama bulan puasa ini juga menjadi rahasia Allah semata. Tiap malam bulan Ramadan adalah keberkahan yang diberikan untuk beribadah dan melakukan amalan saleh. Hari-hari yang panas, hujan, becek, adalah cobaan yang cukup berat untuk bertahan sampai berbuka. Masih sanggupkah untuk tidak mengunjing? Masih bisakah untuk bertahan dalam diam saja?

Berbeda dengan amalan lain, puasa cukup rentan jatuh ke titik terendah apabila salah langkah. Salah berbicara, pahala puasa bisa batal. Padahal pembicaraan yang terjadi adalah perkara sangat ringan namun terpeleset sedikit bisa berakibat fatal. Tidak ada yang menjelaskan bahwa salat akan batal karena bergunjing, kecuali saat sedang salat kita berbicara. Salat batal akibat hadas besar dan kecil. Setelah melalui proses menyucikan diri maka salat boleh dilakukan kembali. namun puasa tidak demikian.

Sedikit saja sentilan, “Tetangga saya itu jelek sekali perangainya,” maka pahala puasa berkurang dan bisa jatuh batal apabila belum segera meminta maaf kepada yang bersangkutan. Alkisah, di akhir zaman nanti, terdapat satu golongan yang akan masuk surga begitu saja tanpa ada timbangan dan melalui jembatan panjang yang dikisahkan seperti helaian rambut. Golongan ini bebas terbang ke sana kemari karena bahagia tidak mengalami masa-masa timbangan. “Siapa gerangan wahai kalian yang sedang bersenang-senang? Kami umat Nabi Muhammad. Kenapa kalian begitu gembira dan beterbangan di atas surga? Kami telah bebas dari timbangan dan sitratul mustaqim! Apa yang membuat kalian bebas? Rahasia Allah!”

Umat selain Nabi Muhammad tertegun karena keistimewaan ini hanya diberikan kepada mereka saja. Golongan yang bebas dari timbangan dan sitratul mustaqim adalah mereka yang menjaga puasa dengan rahasia. Mereka berpuasa dengan rahasia selama bulan Ramadan tanpa diketahui oleh orang lain. Mereka termasuk ke dalam golongan yang beribadah secara diam-diam selama bulan Ramadan. Dan mereka adalah alumni terbaik bulan Ramadan.

Siapa dari mereka? Tentu hanya Allah saja yang tahu. Hanya pada kenyataannya bahwa beribadah itu hanya karena mengharap rida Allah, bukan karena mengharap pahala saja, bukan karena untuk pamer, bukan pula untuk melepas kewajiban. Ibadah-ibadah wajib yang telah dianjurkan untuk dikerjakan semestinya dilakukan dengan penuh keikhlasan. Balasan Allah dalam bentuk apapun adalah rahasia yang tidak akan mungkin terjawab semasa hidup di dunia. (Tulisan ini dikirim oleh Bairuindra)