Aksi Sosial untuk Para Mustahik di Bali

Progaram santunan biaya hidup untuk para mustahik.
Sumber :

VIVA.co.id – Rumah Yatim selalu membuka tangan bagi mitra yang hendak mengajak dalam barisan peduli sosial, termasuk mendukung program-program yang dicanangkan oleh Dinas Sosial. Kali ini, bersama Pekerja Sosial Masyarakat atau PSM, Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Keluarga atau LK3, dan Dinas Sosial menyambangi beberapa titik lokasi, salah satu di antaranya Desa Ubug Kaja, Denpasar, Bali.

Kegiatan ini dalam rangka kunjungan sekaligus memberikan bantuan. Rumah Yatim sendiri menyediakan 10 paket sembako lengkap bagi para mustahik yang didatangi. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 09.00 itu baru berakhir pada pukul  14.30 WITA. Para tim Rumah Yatim dan lembaga terkait menempuh perjalanan kurang lebih empat kilometer menuju beberapa lokasi dengan menggunakan kendaraan roda empat.

Ketika tiba di salah satu rumah mustahik, tim disambut dengan haru dan bahagia mendalam. Apalagi kedatangan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi sekaligus penyerahan bantuan sembako. “Rumah Yatim Bali selalu menjalin silaturahmi ke beberapa lembaga yang memiliki visi dan misi yang sama. Dan Alhamdulillah, Rumah Yatim selalu terlibat dalam beberapa kegiatan, termasuk program Dinas Sosial Denpasar. Dari Rumah Yatim pun selalu memberikan bantuan bagi para mustahik yang sangat prioritas,” papar Indra Abdullah saat diwawancarai via telepon.

Program bantuan sembako dari Rumah Yatim tersebut mendapat apresiasi dari Dinas Sosial. Apalagi Dinas Sosial dan lembaga yang terlibat mengenal betul bagaimana program Rumah Yatim bagi saudara yang membutuhkan. Manajemen Rumah Yatim yang profesional pun, membuat mitra memercayakan amanah. Bahkan selalu mengajak bekerja sama dalam aksi sosial.

“Kita berkoordinasi dengan Dinas Sosial, aparat desa, kepala dusun, dan lembaga-lembaga yang telah menjadi mitra Rumah Yatim,” tutup Indra Abdullah saat ditanya mengenai bagaimana melibatkan banyak pihak dalam aksi sosial Rumah Yatim tersebut. (Tulisan ini dikirim oleh Muhammad Burniat)