Garda Bangsa Ajak Artis Ibu Kota Peduli Pengungsi

Acara Garda Bangsa Peduli Pengungsi.
Sumber :

VIVA.co.id – Belasan artis ibu kota pada Selasa, 12 September 2017 menyuarakan kepedulian terhadap pengungsi, khususnya korban kekerasan Rohingya di Kantor DKN Garda Bangsa. Acara yang diberi tema Garda Bangsa Peduli Pengungsi ini diramaikan oleh Resa Herlambang, Tommy Kurniawan,  Ely Sugigi, Farhat (pemain sinetron), Meltho Pasto, Krisna Mukti, dan masih banyak yang lain.

"Kehadiran para artis ini sebagai bukti kepedulian mereka terhadap nasib para pengungsi. Khususnya peristiwa kekerasan yang terjadi di Rohingya. DKN Garda Bangsa bersama para artis menyuarakan kepedulian tersebut dalam aksi nyata," ujar Cucun Syamsurijal, Ketum DKN Garda Bangsa.

"Dewan Koordinasi Nasional bekerjasama dengan Sandya Institute telah menginisiasi program Sunrise Refugee Learning Center (SRLC) yang fokus pada pemberdayaan pencari suaka dan pengungsi di Indonesia melalui pendidikan. Ini merupakan program nyata yang dilakukan oleh DKN Garda Bangsa bersama organisasi sosial lainnya. Seperti Roshan Learning Center, SUAKA, UNHCR, dan Komunitas Pencari Suaka dan Pengungsi," ujar Cucun melengkapi.

Kegiatan utama yang dilakukan di SRLC adalah pembekalan keterampilan khusus untuk pencari suaka dan pengungsi. Yang meliputi keterampilan bahasa Inggris, bahasa Indonesia, komputer, pengetahuan hukum dan keterampilan khusus lainnya. Saat ini, terdapat  sekitar 100 pengungsi yang terdaftar ikut program SRLC. Dan masih terdapat puluhan waiting list karena keterbatasan sumber daya sehingga mereka belum bisa mengikuti program SRLC.

Berdasarkan data dari UNHCR, diperkirakan terdapat lebih dari 14.000 pencari suaka dan pengungsi di Indonesia. Mereka menunggu bertahun-tahun untuk ditempatkan ke negara yang akan menerima mereka. Karena Indonesia belum bisa menampung mereka secara permanen.

Dari belasan ribu jumlah pengungsi yang ada di Indonesia, hanya ratusan saja yang telah berhasil ditempatkan ke negara lain yang menerima mereka. Sedangkan belasan ribu lainnya masih tinggal di Indonesia dengan keadaan yang sangat memprihatinkan. Dan dalam keterbatasan akses kesehatan, pendidikan, ekonomi, makanan, dan tempat tinggal yang layak.

Pencari suaka dan pengungsi di Indonesia berasal dari banyak Negara. Mayoritas mereka berasal dari komunitas Afghanistan, Iran, Somalia, Ethiopia, Syria dan Rohingya. "Pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan seluruh Rakyat Indonesia diharapkan dapat lebih aktif lagi membantu mereka atas nama kemanusiaan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-4, KH. Abdurrahman Wahid, yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan," tutup Cucun. (Tulisan ini dikirim oleh Billy Ariez, Jakarta)