Praktik Baik harus Disebarkan ke Pelosok Nusantara

Suasana Pelatihan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Berprestasi.
Sumber :

VIVA.co.id – Para kepala sekolah dan pengawas SD, SMP, SMA, dan SMK yang berhasil meraih prestasi di tingkat nasional terbukti memiliki praktik-praktik baik dalam pendidikan yang berhasil. Hal itu perlu disebarkan dan ditularkan ke sekolah lainnya.

“Kami meminta kepala dan pengawas sekolah berprestasi untuk menuliskan dan mendokumentasikan dalam bentuk foto atau video praktik-praktik baik tersebut. Kami akan menerbitkannya dalam bentuk buku dan video yang akan disebarkan ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia,” tukas Anies Mucktiany, Kasubdit Kesejahteraaan, Penghargaan dan Perlindungan Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan (Dit. Pembinaan Tendik) Dikdasmen, GTK, Kemdikbud, di sela-sela pelatihan untuk kepala dan pengawas sekolah berprestasi dalam pengembangan sekolah seutuhnya di Jakarta, baru-baru ini.

Dalam pelatihan yang bekerja sama dengan USAID PRIORITAS tersebut, sekitar 170 peserta dilatih dalam dua gelombang. Dengan kemampuan untuk mengembangkan sekolah seutuhnya dan menuliskan praktik baik yang telah mereka lakukan.

“Peserta dilatih untuk melibatkan semua unsur sekolah seperti guru, kepala sekolah, masyarakat, dan siswa dalam mengembangkan praktik-praktik pendidikan yang baik dalam pembelajaran, budaya baca, manajemen sekolah, dan partisipasi masyarakat. Semua ini untuk memperkuat implementasi pendidikan karakter di sekolah,” kata Anies lagi.
 
Salah satu rencana tindak lanjut dari pelatihan ini, sekolah tempat peserta bertugas juga didorong untuk melakukan showcase atau open house yang memperlihatkan keberhasilan dalam pembelajaran aktif, budaya baca, manajemen sekolah, dan peran serta masyarakat. “Sekolah lainnya diundang untuk melihat dan belajar langsung praktik-praktik baik yang dapat dicontoh dan diterapkan di sekolahnya,” tukas Anies.
 
Dalam pelatihan tersebut teridentifikasi banyak praktik baik yang dapat dicontoh oleh sekolah-sekolah. Misalnya, seperti yang dilakukan Eti Suyanti, saat memimpin SMKN 32 Jakarta. Ia berhasil membuat para siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolahnya menjadi berprestasi dan dapat mengembangkan potensi terbaik sesuai kelebihan yang mereka miliki. Ada juga keberhasilan sekolah-sekolah setelah menerapkan program budaya baca, siswanya berhasil membuat satu buku hasil tulisan mereka sendiri.
 
Yang juga inspiratif, seperti yang dilakukan Setyaning Watiti, pengawas sekolah di Malang yang membantu guru matematika di sekolah dampingannya meningkatkan hasil ujian nasional siswa melalui penerapan pola plasma MGMP dalam supervisi akademik dengan pendampingan guru sejawat.

Dalam kegiatan supervisi, pengawas tersebut melibatkan guru-guru terbaik menjadi pendamping bagi guru lainnya. Para guru tersebut belajar mulai dari membuat perencanaan, pelaksanaan, dan menilai hasil pembelajaran. Mereka juga belajar langsung melihat para guru terbaik dalam mengajar, dan didampingi oleh pengawas dan guru terbaik saat mengajar di kelas.
 
Masih menurut Anies, praktik-praktik baik yang telah ditulis dan difoto atau divideokan dapat dikirimkan melalui email tendikharlindung@gmail.com. “Kami berharap, pada akhir bulan September semua naskah, foto, dan video sudah dapat dikirimkan kepada kami,” tukasnya.
 
Stuart Weston, Direktur Program USAID PRIORITAS, menyambut baik rencana Kemdikbud menerbitkan buku praktik baik kepala dan pengawas sekolah. “Melalui buku dan video praktik baik, guru, kepala, pengawas, dan komite sekolah, mereka bisa mendapat ide dan insprasi untuk mengembangkan praktik baik tersebut di sekolahnya sendiri. Kami juga telah menerbitkan tiga belas buku praktik baik, seratusan video, dan empat puluh tiga modul pelatihan pembelajaran, budaya baca, dan manajemen sekolah yang dapat dimanfaatkan oleh semua sekolah,” kata Stuart. (Tulisan ini dikirim oleh Anwar Holil, Jakarta)