Menuju Stay Clean Stay Green School 2018

SMPN 1 Model Babat Toman.
Sumber :

VIVA – Lagi-lagi, SMPN 1 Model Babat Toman menunjukkan langkah-langkahnya sebagai sekolah berprestasi. Kali ini, sekolah yang terletak di Jalan Sekolah Lingkungan 1, Kelurahan Babat, Kecamatan Babat Toman, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan ini bakal mewakili Kabupaten Musi Banyuasin di Lomba Sekolah Sehat tingkat provinsi.

Terpilihnya SMPN 1 Model Babat Toman tampil di provinsi bukan asal tunjuk. Sebelumnya, SMPN 1 Model Babat Toman berhasil menjuarai Sekolah Sehat tingkat kabupaten. Kepala SMPN 1 Model Babat Toman, Muri, S.Pd, M.Si mengatakan akan mengikuti perlombaan sekolah sehat tingkat provinsi nanti karena sesuai dengan moto sekolah ini, Stay Clean Stay Green School 2018.

Ia menargetkan sekolahnya mampu keluar sebagai juara provinsi. Untuk itu, Muri meminta dukungan dari semua pihak. Baik pemerintah daerah, seluruh dewan guru dan staf, serta siswa-siswi. Karena tanpa dukungan tersebut, mustahil SMPN 1 Model Babat Toman bisa mewujudkannya.

”Kita harapkan dukungan dari semua pihak agar SMPN 1 Model Babat Toman bisa menjadi juara di tingkat nasional. Sehingga bisa mengharumkan Kabupaten Musi Banyuasin khususnya,” ujar Muri.

Sementara Susmiyati, Koordinator UKS SMPN 1 Model Babat Toman menjelaskan, untuk perlombaan sekolah sehat tingkat provinsi yang akan dihadapi sekolahnya pada April 2018 mendatang, segala persiapan telah dilakukan. Mulai dari UKS, kebersihan lingkungan sekolah, administrasi, tata tertib sekolah, dan lainnya yang diperlukan.

”Kalau masalah kebersihan lingkungan sekolah, administrasi dan lainnya kita telah siap 90 persen. Karena walau sekolah kita tidak mengikuti perlombaan sekolah sehat, semua ini telah kita jalani setiap harinya. Saat ini hanya tinggal pembenahan dan dalam pembinaan untuk menuju provinsi,” jelas Susmiyati. Sebelumnya, tim penilai sekolah sehat dari Diskes Kabupaten Musi Banyuasin sudah turun ke sekolah untuk melakukan penilaian dan peninjauan sekolah.

“Tim penilai melakukan pemeriksaan di seluruh lingkungan sekolah. Mulai dari ruangan tenaga pengajar, ruang kepala sekolah, ruang belajar, dan fasilitas pendukung lainnya, seperti kantin dan kamar mandi. Dalam penilaiannya, tim ini mengecek langsung kebersihan tiap ruang tersebut. Mulai dari meja, kursi dan lemari semuanya diperiksa apakah ada debu atau tidak. Tidak luput juga atap dan dinding ruangan yang diperiksa, apakah ada sarang laba-laba atau tidak,” tutup Susmiyati. (Tulisan ini dikirim oleh Rayhan Imam)