Marbot Nabawi Mengambil Alquranku

Marbot sedang merapikan Alquran di Masjid Nabawi, Madinah.
Sumber :
  • vstory

VIVA - Pernahkah Anda sedang asyik membaca tiba-tiba seseorang mengambil buku bacaanmu? Itu saya alami kemarin selepas Magrib. Marbot Masjid Nabawi mengambil Alquran yang sedang saya baca.

Bersila tanpa meja, saya baca Alquran baru sampai halaman 9, bagian awal Albaqarah. Tiba-tiba saja dari sebelah kiri, lelaki berbaju biru berpeci khas bulat, mengambil Alquran dan menukarnya dengan Alquran yang sudah dia bawa.

"Hei, kenapa?," saya menyergah tapi begitu Alquran begitu cepat sudah tertukar.

"Pakai ini saja. Yang ini hadiah," ujarnya seraya pergi begitu saja menuju pilar raksasa merapikan tumpukan Alquran yang sebenarnya sepengamataan saya selalu tersusun rapi.

Sejenak saya baru menyadari, Alquran yang saya baca pertama memang berbeda dengan Alquran yang biasa saya baca beberapa hari ini di Nabawi. Alquran yang diambil Marbot tadi ada beberapa bagian hurufnya menggunakan tinta merah. Ismail teman di samping saya, berujar, mungkin itu Quran waqaf dari luar.

Bisa jadi benar yang dikatakan Ismail ini. Ada penyeragaman jenis Alquran di Nabawi. Setelah saya lihat di pilar-pilar raksasa tmpat Alquran ditata, setidaknya ada 2 jenis mushaf Alquran. Pertama berkelir hijau dan kedua cokelat agak tebal.

Pertama merupakan waqaf dari Raja Sulaiman bin Abd Aziz Assuudi dan tidak diperjualbelikan. Mushaf ini ditulis dengan khat naskhi. Tidak ada warna lain pada huruf-hurufnya seperti yang kita temukan di Alquran edisi terkini di beberapa toko buku dan kitab di Tanah Air.

Di akhir Alquran hijau ini juga ada penjelasan tambahan tentang riwayat mushaf ini. Yang Kedua disebut Attafsir walmuyassar. Huruf Alqurannya jauh lebih kecil namun dikelilingnya ada tafsir atau penjelasannya.

Kedua jenis mushaf ini tidak menyajikan doa Khatmil Quran. Tapi selama Anda punya smartphone, Anda bisa menemukan beragam doa Khatmil Quran di internet. Mau yang panjang atau pendek ada semua. Terlepas dari itu sesungguhnyalah Alquran hanya ada satu versi karena periwayatannya yang mutawatir dan terjaga.

Ah, nulis ini hampir selesai, terlihat marbot Nabawi berbaju biru itu merapikan sebuah rak. Hampir terlewat menulisnya. Ada Alquran dengan terjemahan beberapa versi bahasa yag ditata rapi di rak-rak besar melengkapi pilihan Alquran standar yang tersusun rapi di 232 pilar Masjid Nabawi.

Saya kira marbot-marbot berbaju biru itu memiliki tugas antara lain merapikan sekaligus "mengamankan" mushaf yang berbeda dengan mushaf waqaf sang raja, termasuk Mushaf yang saya baca Magrib, Rabu, 23 Juli 2019. (Ahmad Muhibbuddin, Alumni Madrasah Aliyah Program Khusus Jember dan UIN Syahid Jakarta)

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.