Manusia Paling Banyak Aibnya

VIVA – “Kalau Seandainya Saya Merenungi Peristiwa yang Dialami Anak Manusia, Maka Saya akan Mendapati bahwa Orang yang Paling Banyak Aibnya adalah Orang yang Paling Suka Menyebar Aib Orang Lain”
(al-Jâhidz)

Memang sudah Sunnatullah, siapa yang menggali lubang, ia lah yang akan terjerumus ke dalamnya. Siapa yang membuat jerat, ia lah yang akan terperangkap di dalamnya.

Maka, jangan percaya dengan orang yang mendatangi Anda dengan sejuta aib sahabat Anda atau orang yang Anda kenal. Sebab, apa yang disampaikannya kepada Anda, juga dilakukannya kepada yang lainnya. Ia juga menjelek-jelekkan Anda dan membongkar aib Anda kepada yang lainnya.

Tepat yang dikatakan oleh Kata Mutiara atau Hikmah di atas; Orang yang paling banyak aibnya adalah orang yang paling suka menyebarkan aib orang lain.

Ibarat pepatah, Gajah di pelupuk mata sendiri tidak kelihatan, semut di seberang lautan kelihatan. Aib sendiri yang menggunung tidak kelihatan, aib orang yang seuprit jelas terang benderang.

Kita hidup di muka bumi ini, tidak usah sibuk mengurusi aib orang lain. Pandanglah diri sendiri terlebih dahulu. Kelak di akhirat, setiap jiwa ditanya sendiri-sendiri, bukan bersama-sama.

Orang yang Anda pandang hina, penuh dengan aib, bisa jadi ia lebih baik di hadapan Allah SWT. Dan bisa jadi, diri Anda yang Anda pandang shaleh dan baik, bisa jadi hina dan dina di hadapan-Nya.

Maka, ketika melihat sesuatu yang buruk dari sahabat kita, maka cegahlah ia secara personal. Nasihati dengan baik. Jangan buat malu ia. Jangan pula menyebarkan aibnya, apalagi mengghibahnya. Kalau kita mendengar keburukannya dari orang lain, cukup katakan, “Ghafarallahu lana wa lahu; Semoga Allah SWT mengampuni kita dan ia.”

Allah... Allah.. Tidak ada manusia di dunia ini yang bebas dari aib dan kesalahan. Kita semua pernah melakukannya. Namun, sebaik-baik yang beraib adalah yang bertaubat, kembali kepada-Nya, memohon ampunan-Nya. Khair al-Khattain al-Tawwabun.[]