Hakikat Penciptaan Waktu yang Sebenarnya

waktu
Sumber :
  • vstory

VIVA – Semua kita di bumi ini diberikan Allah Swt modal untuk menjalani hidup ini, apalagi kalau bukan waktu. Seluruh manusia tidak pandang bulu, di mana Allah Swt berikan dalam jatah yang sama. Waktu atau yang sering kita dengar juga dengan istilah masa adalah seluruh rangkaian saat kita proses, perubahan atau keadaan berada atau berlangsung (KBBI,1997).

Dalam hal ini waktu yang kita miliki haruslah kita proses dengan sebaiknya agar tidak sia-sia. Setiap dari kita memandang waktu pasti berbeda dan tidak akan sama antara satu dengan yang lainnya, walaupun kita kembar identik sekalipun.

Kita ambil contoh dalam kehidupan, ada sebagian dari kita menganggap waktu sebagai perjalanan yang lurus atau linier, dengan kata lain waktu hanyalah sebuah rangkaian peristiwa dari masa ke masa dan ada juga yang beranggapan, bahwa waktu adalah sebuah siklus yang terus berulang.

Apapun yang disampaikan oleh semua pandangan kepada kita tersebut, kita harus terus memanfaatkan waktu yang diberikan kepada kita hanya untuk menjalankan perintah dan meninggalkan laranganNya. Dan inilah hakikat utama yang harus kita pahami.

Untuk mengukur bagaimana kita memproseskan waktu yang diberikan kepada kita dapat dilakukan dengan skala detik, menit atau bahkan jam. Setiap detik yang diberikan Allah Swt kepada kita merupakan anugerah yang luar biasa dan tiada lagi yang patut untuk ditandingi atas pemberian-Nya.

Allah telah memperingati kita sebagai hamba-Nya untuk selalu memerhatikan waktu atau masa ini. Di mana Allah berfirman, "Demi masa sungguh, manusia berada dalam kerugian.kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."

Dalam surah ini Allah Swt pun meminta hamba-Nya untuk memerhatikan masa dan juga saling berbuat kebaikan, yang disertakan bersabar agar tidak masuk ke dalam golongan hamba-Nya yang merugi.

Dalam surah Al-Ashr di atas dapat kita analogikan dengan pernyataan seorang atasan kepada bawahannya yang disampaikan yaitu, “Kalian akan merasakan kerugian yang berat, kecuali kalian selalu memanfaatkan waktu kalian dengan maksimal (disiplin)."

Waktu itu ibaratkan sebuah pedang, jika tidak dipergunakan dengan baik, maka pedang tersebut akan mencelakai diri kita sendiri. Hakikatnya, waktu merupakan makna dari sebuah proses kehidupan kita.

Begitu banyak para tokoh, cendekiawan dan orang berpengaruh dalam berbagai bidang menyatakan akan penting dan bermaknanya waktu. Hal tersebut dibuktikan dengan bagaimana mereka mempergunakan waktunya dalam meraih sebuah kesuksesan bagian dunia maupun akhirat.

Di dalam sebuah hadis Rasullulah Saw bersabda,”Dua hal yang banyak orang tertipu di dalamnya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dari sahabat Ibnu ‘Abbas ra. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahihul Jami’, no. 6778).

Padahal, kehidupan di dunia ini sangat singkat dan kita bukanlah makhluk yang kekal, tetapi kebanyakan kita lalai memanfaatkan waktu yang telah Allah Swt berikan. Semoga kita dapat memanfaatkan waktu yang diberikan secara maksimal untuk kebaikkan.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.