Probiotik dan Daun Sirih, Disinfektan Alami karya Mahasiswa UMM

Kelompok 22 PMM UMM dengan takmir masjid
Sumber :
  • vstory

VIVA – Semenjak menyebarnya Covid-19, protokol kesehatan sangat ketat diterapkan. Masker dan hand sanitizer menjadi essential yang penting.

Kerap kali kita jumpai truk dengan muatan tandon  berisi cairan disifektan yang menyemprot berbagai lokasi umum. Rumah, toko, kantor, tempat ibadah lebih sering dibersihkan, disemprot dan dipel setiap hari atau mungkin beberapa jam sekali untuk memastikan tidak ada virus.

Hal ini tentu membuat manusia menjadi dekat dengan cairan yang mengandung alkohol, klorin,  dan bahan kimia lain, ini bisa menyebakan iritasi hingga gangguan organ apabila terkena tubuh, atau terhirup secara terus menerus.

KKN Universitas Muhammadiyah Malang, memberikan solusi pada masyarakat terutama untuk masjid di bawah naungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sepanjang, Sidoarjo.

Pandemi ini tidak membuat Kelompok 22 dari gelombang 8 berhenti melakukan kegiatan edukasi, justru membuat mereka melakukan Pengabdian Masysarakat oleh Mahasiswa (PMM). Kelompok yang beranggotakan 4 orang ini memperkenalkan cairan probiotik dan olahannnya sebagai cairan disinfektan yang alami.

“Probiotik ini merupakan fermentasi dari air kelapa yang diambil bakteri baiknya. Lalu kita olah dengan rebusan daun sirih sebagai antiseptik pengganti alkohol,” ujar Ushy Amalia, selaku koordinator.

Melalui penyuluhan yang dilakukan pada tanggal 7-11 September 2020 dari masjid ke masjid, mereka menjelaskan tentang apa itu probiotik dan bagaimana tata cara mengolahnya.

“Daun sirih kita rebus, lalu kita ambil air rebusannya saja. Setelah itu kita campur dengan air mineral, probiotik murni, dan garam inggris. Di sini garam inggris fungsinya untuk menyatukan zat antara daun sirih dan probiotik murni,” jelas Maudy Farah, salah satu anggota yang memaparkan tata cara mengolah probiotik dan daun sirih.

Penyuluhan ini ditargetkan untuk para takmir masjid sehingga mereka juga memberikan beberapa probiotik yang sudah diolah serta probiotik murni agar takmir masjid bisa mengolahnya sendiri.

Ushy dan teman-temannya mengatakan bahwa selain aman untuk tubuh, probiotik juga ramah lingkungan. Tak seperti cairan lain yang membunuh seluruh bakteri, probiotik hanya membunuh bakteri jahat tanpa menghilangkan bakteri baik. Mereka berharap penggunaan probiotik ini bisa bermanfaat bagi manusia dan lingkungan. (MND)

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.