Cegah Covid-19, Mahasiswa UMM Ciptakan Automatic Handsanitizer

Penyerahan automatic handsanitizer kepada Lurah Kertak Baru Ulu. (Dok. Pribadi)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Hingga saat ini, pandemi Covid-19 masih berlangsung meskipun beberapa wilayah sudah dinyatakan sebagai zona hijau. Salah satu wilayah yang saat ini sudah dinyatakan sebagai zona hijau adalah Kelurahan Kertak Baru Ulu, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Namun, meskipun sudah dinyatakan sebagai zona hijau, bukan bearti  wilayah tersebut terbebas dari ancaman Covid-19 dan bukan berarti masyarakat bisa merasa acuh terhadap protokol kesehatan yang ada, justru masyarakat diharapkan agar dapat lebih waspada dan berhati-hati serta terus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) agar tetap terjaga dari virus Covid-19.

Salah satu kelompok PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) Universitas Muhammadiyah Malang, yaitu Kelompok 72 Gelombang 5 di bawah bimbingan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Bapak Wahyudi Kurniawan, S.H., M.H.Li. yang beranggotakan 5 orang yaitu Trifebi Shina S, Faradita Edsa Z, Kemal Juniardi, Wahyu Pratama, dan M. Bara A, melakukan pengabdian di Kelurahan Kertak Baru Ulu.

Dalam rangka mencegah penyebaran virus Covid-19 dan mempertahankan zona hijau di Kelurahan Kertak Baru Ulu, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang tergabung dalam Kelompok 72 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Gelombang 5, menciptakan automatic handsanitizer atau alat handsanitizer otomatis.

Handsanitizer otomatis ini merupakan bentuk handsanitizer dengan konsep touchless. Alat ini dapat digunakan dengan disambungkan ke listrik. Hanya dengan meletakkan tangan di depan sensor, maka cairan handsanitizer akan keluar dengan sendirinya.

Rangkaian sensor tersebut dihubungkan kepada pompa yang menyedot cairan handsanitizer. Bahan-bahan yang digunakan adalah triplek sebagai badan rangkaian, botol bekas untuk menampung cairan, selang dan pompa air, sensor penghalang infrared, tip 32c dan resistor.

Pembuatan alat ini membutuhkan waktu kurang lebih satu minggu. Pembuatan dimulai dari pembuatan circuit diagram atau rangkai alat, pembelian bahan-bahan yang akan digunakan, kemudian pembuatan alat, dan terakhir uji coba.

Setelah alat dinyatakan berhasil berjalan sesuai dengan fungsinya, barulah alat ini disalurkan ke Kelurahan Kertak Baru Ulu yang merupakan lokasi pengabdian kelompok ini. Hal ini sangat diapresiasi oleh pihak Kelurahan Kertak Baru Ulu.

Ibu Rusipahani, S.Sos selaku Lurah di Kelurahan KBU mengatakan, bahwa alat ini sangatlah berguna dalam keadaan pandemi seperti saat ini, “Konsep touchless yang digunakan oleh para mahasiswa ini sangatlah kreatif, salah satu penularan virus Covid-19 adalah melalui sentuhan pada benda mati yang tertempel virus, dengan adanya handsanitizer otomatis ini diharapkan dapat mengurangi penularan virus Covid-19 di Kelurahan Kertak Baru Ulu,” pungkasnya.

Kemal Juniardi selaku salah satu anggota di Kelompok 72 mengatakan bahwa mereka berharap agar alat ini dapat berguna secara maksimal dan semoga kedepannya semakin banyak masyarakat yang berinisiatif untuk menciptakan alat serupa terutama untuk di tempat-tempat umum.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.