Prestasi Firman Abdul Kholik yang Mulai Meredup

Foto : Indosport
Sumber :
  • vstory

VIVA – Nama Firman memang tidak ada asing untuk pengemar bulutangkis. Dia merupakan pemain tunggal putra yang bermain dengan tangan kiri atau kidal. Tentu ini membuat Firman Abdul Kholik sedikit istimewa, mengingat jarang seorang pemain tunggal putra Indonesia bermain kidal.

Dia pernah mendapatkan julukan The Next Lin Dan (pemain tunggal putra tersukses dengan raihan 2 gelar Olimpiade Beijing dan London) setelah berhasil melangkah ke final Indonesia Master 2014. Saat itu dia berhasil mengalahkan pemain muda asal Indonesia juga Jonathan Christie, dan di babak kedua dia berhasil mengalahkan pemain senior Andre Kurniawan Tedjono dengan rubber set. Sebelum akhirnya dikalahkan oleh pemain muda asal India dua set langsung.

Walaupun kalah, para badminton lovers yakin kalau dia akan menjadi pemain layaknya Lin Dan. Kemudian, dia berhasil mendapatkan gelar Internasional Challenge bahkan dia pernah mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting di tangkas The Indian Club Centenary Li-Ning Bahrain Internasional Challenge 2014. Anthony kalah dengan dua set langsung 21-16, 21-13 di babak semifinal.

Prestasi Firman mulai meredup di tahun 2015 di mana dia hanya berhasil menjuarai turnamen Internasional Challenge Vietnam. Sewaktu degradasi di Pelatnas, firman meminta agar diberikan kesempatan untuk membuktikan kalau ia masih pantas menjadi pemain terbaik.

Kesempatan itu diberikan dan dia berhasil menjadi penentu di Badminton Asia Team Championship 2018 dan menjadi penentu di Thomas Cup Juara Grup setelah mengalahkan Korea. Tetapi setelah gelaran akbar tersebut, prestasi firman kembali menurun dan di tahun 2019 Firman hanya baru mengantongi Yonex Akita Master 2019 dan Yonex Sunrise Vietnam Internasional Challenge 2019.

Setelah mengantongi Akita Master, Firman dicoba bermain di Macau Open 2019 S300 dan hasilnya, Firman mengalami kekalahan di awal game oleh pemain China Reng Peng Bo dengan dua set langsung 10-21,6-21.

Dikutip di BWF Badminton, berikut prestasi Firman Abdul Kholik dari tahun 2018-2019, R32 Gwangju Korea Master 2018, R16 Syed Modi Internasional Badminton Championship 2018, QF Macau Open 2018, R16 Yonex Chinese Taipei Open 2018, Sf Bangka Belitung Indonesia Master 2018, SF IDF Federal Life Insurance Hyderabad Open 2018, R32 Yonex Sunrise Vietnam Open 2018, R16 Yonex Akita Master 2018, R32 Singapore Open 2018, Qual. R16 Toyota Thailand Open 2018, Total BWF Thomas cup& Uber cup Finals 2018, R32 Barfoot and Thompson New Zealand Open 2018, R16 Celcom Axiata Malaysia Internasional Challenge 2018, R64 Lingshui China Master 2018, R16 Ciputra Hanoi- Yonex Sunrise Vietnam Open Internasional Challenge 2018, E-Plus Badminton Asia Team Championship 2018, Qual R16 Daihatsu Indonesia Master 2018, R16 Princess Sirivannavari Thailand Master 2018, R32 Macau Open 2019, R32 Yuzu Indonesia Master 2019, R64 Yonex Sunrise Vietnam Open 2019, The Winner Yonex Akita Master 2019, R16 IDBI Fideral Life Sunrise Hyderabad Open 2019, Juara Ciputra Hanoi-Yonex Sunrise Vietnam Internasional Challenge 2019, R32 Lingshui China Master 2019, QF The 28TH Iran Fajr Internasional Challenge 2019, Qual.R16 Daihatsu Indonesia Master 2019, QF Princess Sirivannavari Thailand Master 2019.

Kalau dilihat dari prestasinya, Firman Abdul Kholik dengan usianya yang 22 Tahun, saya rasa prestasinya terlalu minimalis bila dibandingkan dengan Vito. Menurut saya, kalau Firman masih dipertahankan, dia harus berani bermain di turnamen sekelas S300 dan S500 bukan Internasional Challenge lagi. Tapi sayang, di turnamen terakhir dia gagal di awal pertandingan

The Next Lin Dan hanya menjadi mimpi yang tidak menjadi kenyataan bila dia tidak berusaha lebih dari yang lain. Tinggalkan media sosial untuk sebentar dan lihatlah tujuanmu datang ke Pelatnas bukan kepergianmu dari Pelatnas. Menurut kalian, pantaskah Firman Abdul Kholik dipertahankan?

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.