Gerakan #KawalPanen Berdayakan Peternak Yogyakarta di Tengah Wabah Corona

Pemberian bantuan makanan bergizi berupa kefir oleh tim #KawalPanen kepada tenaga medis dan staff RSUP Sardjito
Sumber :
  • vstory

VIVA – Pandemi global Covid-19 memberikan dampak besar di berbagai sektor pekerjaan, tidak terkecuali sektor pertanian dan peternakan. Supriyanto, salah satu peternak sapi perah dari kelompok ternak Desa Purwobinagun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengaku pandemi telah membuat binis ternaknya merosot tajam.

Sebelum pandemi, Supriyanto dalam sehari bisa mendapatkan susu hingga 350 liter dan dijual dengan harga 7.000/liter.

Namun semenjak ditemukan adanya dua orang warga Indonesia yang positif Covid-19 tiga bulan lalu, bisnis susu Supriyanto mengalami penurunan permintaan. Alhasil, hasil susu perah tidak terserap secara maksimal oleh pasar, bahkan terbuang sia-sia.

Padahal susu yang dibuat tersebut seharusnya menjadi modal bagi pakan bagi sapinya serta menjadi sumber nafkah bagi keluarga serta karyawannya.

Keadaan yang dialami Supriyanto dan para peternak lainnya mendorong Satyaguna Rakhmatulloh, alumni Bakrie Graduate Fellowship dari Bakrie Center Foundation (BCF), beserta rekan-rekannya dari kelompok mahasiswa dan alumni Pascasarjana UGM untuk turut membantu dengan menginisiasi gerakan #KawalPanen.

Gerakan ini memiliki misi membantu kelangsungan usaha petani dan peternak lokal untuk menjamin ketersediaan pangan masyarakat.

Dikelola dengan mengandalkan donasi dari masyarakat, #KawalPanen membeli susu Supriyanto dan peternak lainnya secara berkala dengan harga ritel.

#KawalPanen akan menyerahkan susu tersebut kepada UMKM CV AW Food Yogyakarta sebagai UMKM mitra untuk diolah menjadi kefir, sebuah produk fermentasi susu yang bergizi tinggi dan memiliki dampak terhadap kesehatan, sehingga mampu memperpanjang masa simpan susu segar.

Produk kefir tersebut nantinya akan didonasikan oleh #KawalPanen kepada teman-teman difabel, kelompok rentan gizi, tenaga medis, serta pihak yang sedang berjibaku merawat pasien Covid-19 di beberapa rumah sakit rujukan di Yogyakarta.

Pemberian kefir oleh tim #KawalPanen kepada tenaga medis dan staff RS Akademik UGM

Pemberian bantuan oleh tim #KawalPanen

Per tanggal 20 Mei 2020, #KawalPanen telah membeli 50 liter susu dari Supriyanto dan mendonasikannya dalam bentuk kefir sejumlah 66 botol berukuran 500 ml ke Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito dan 34 botol ke Rumah Sakit Akademik UGM.

Menurut Satyaguna, #KawalPanen masih menggalang donasi dari masyarakat dan masih akan memakai pola yang sama dalam mengelola hasil donasi tersebut.

Dia berharap #KawalPanen bisa membentuk rantai pasok pangan baru yang menjembatani antara petani/peternak dengan konsumen dengan rantai yang pendek, agar keadilan dan kesejahteraan sesungguhnya dapat terwujud.

Peta jalan untuk mencapai asa tersebut saat ini sedang terus disiapkan dan didiskusikan dengan berbagai pihak.

Komitmen ini merupakan amanah bagi #KawalPanen yang didapatkan dari UGM dan Nahdlatul Ulama, di mana penggerak platform #KawalPanen bernaung.

“InsyaAllah kami akan terus melanjutkan model ini dengan memperluas manfaat, sambil menyusun roadmap dengan target bisa mengembangkan kegiatan. Ke depannya kami berharap bukan hanya mengandalkan donasi, tapi lebih ke bisnis yg berorientasi sosial. Dengan memberdayakan peternak & petani, menjadi jembatan antara penghasil produk pangan dengan konsumen, dan memotong rantai suplai pangan, insyaAllah kesejahteraan petani dan peternak bisa dicapai,” Kata Satyaguna.

Adapun bagi masyarakat yang tertarik untuk berpartisipasi dalam gerakan #KawalPanen, bisa memberikan donasi melalui link  https://kitabisa.com/campaign/kawalpanen .

Sementara informasi lebih lengkap mengenai #KawalPanen bisa diakses di akun instagram @kawalpanen.id dan website kawalpanen.id

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.