Mahasiswa UMM Edukasi Covid-19 pada Warga Desa Peterongan Jombang

Ilustrasi mahasiswa.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Saat ini segala bentuk aktivitas harus disesuaikan dengan protokol kesehatan. Tentunya, hal ini menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat yang masih perlu banyak penyesuaian. Terbukti dengan terus meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 pada fase kehidupan new normal ini, menjadi permasalahan yang perlu dievaluasi dan ditindak lanjuti.

Inilah yang menjadi perhatian khusus bagi kelompok 19 PMM UMM untuk ikut serta mengupayakan kegiatan penyuluhan kepada penduduk, tentang anjuran menjalankan aktivitas yang sesuai dengan protokol kesehatan.

Kegiatan ini dilakukan karena masih banyak warga Desa Peterongan yang tidak mematuhi protokol kesehatan dan masih minimnya pengetahuan warga tentang Covid-19, sehingga diharapkan kegiatan ini bisa menjadi pengingat dengan memberikan pemahaman yang lebih dapat diterima melalui diskusi secara langsung.

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) punya sebutan tersendiri untuk kegiatan  KKN mahasiswa tingkat akhir. KKN yang kerap sudah dikenali oleh orang awam sebagai ‘Kuliah Kerja Nyata’ kini disebut dengan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM).

PMM berada di bawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah (DPPM UMM). Untuk kelompok PMM, mahasiswa membentuk dan memilih sendiri anggota kelompoknya. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Dela Hesti, selaku koordinator Kelompok 19 PMM UMM.

Kelompok 19 yang terdiri dari lima anggota ini bekerja dengan cara membagi tugas, di mana masing-masing anggota menyebar mendatangi rumah warga Desa Peterongan atau secara door-to-door dan tentunya tetap mematuhi protokol kesehatan.

Informasi yang disampaikan menggunakan media cetak poster ini diterima warga dengan sangat antusias. “Kegiatan ini kami lakukan supaya warga lebih mengerti tentang Covid-19, tidak cuma sekadar tahu apa itu Covid-19. Tapi kami harap warga bisa mengerti bagaimana cara mencegahnya.

Misalnya dengan cara cuci tangan, sesering mungkin dan selalu menjaga kebersihan dan keamanan terutama saat berada di luar rumah. Tidak cuma cara mencegah, kami juga memberi edukasi kepada warga kalau mengalami gejala seperti sesak dan batuk yang lama patut untuk diwaspadai agar penderita tidak makin parah, alangkah baiknya untuk segera mendapat terapi dan penanganan oleh tenaga medis,” ucap Qonita, salah satu anggota Kelompok 19 PMM UMM.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.