Adaptasi New Normal, Mahasiswa UMM Lakukan Penyuluhan

Kepala Dusun Banjarsari, Bapak Saifudin (kiri) dan Nevi Kusumaningtyas (kanan) saat memberikan penyuluhan Selasa (28/7/20). (Dok.Pribadi)
Sumber :
  • vstory

VIVA - Program Pengabdian Masyarakat oleh mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Gelombang 3 Kelompok 17 mengadakan penyuluhan terkait New Normal di rumah Kepala Dusun Banjarsari, Desa Kedunglengkong, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Selasa (28/7/20).

Penyuluhan dilakukan oleh seluruh anggota PMM yaitu Ananta Albaihakhi (Fakultas Hukum), Nevi Kusumaningtyas (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Sintya Ellysa Agus Suwarno (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Ivan Adrian (Fakultas Hukum), dan Randi Muchamad A. (Fakultas Hukum).  

PMM ini dibimbing langsung oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Rahadi, S.sos, M.Si. Penyuluhan dilakukan kepada kepala dusun dan warga sekitar menggunakan media pamflet.

“Ada beberapa pertimbangan yang kami pikirkan sampai kami memutuskan untuk melakukan penyuluhan secara door-to-door saja. Pertama kita lakukan penyuluhan ke kepala dusun yaitu Saifudin, kemudian dilanjutkan dengan menyebarkan pamflet kepada warga di hari itu juga,” ujar Ivan Adrian.

Penyuluhan yang dilakukan oleh kelompok 17 berupa panduan menghadapi New Normal saat pandemi Covid-19. Isinya meliputi maksud dari New Normal itu sendiri, upaya pencegahan Covid-19, cara mencuci tangan yang benar, dan jenis-jenis masker.

New Normal tidak boleh diartikan sebagai kembali pada kondisi sudah normal. Masyarakat harus tetap melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Upaya pencegahan harus dilakukan seluruh warga untuk meminimalisir dampak Covid-19. Jenis-jenis masker yang digunakan sehari-hari pun perlu diketahui banyak orang, mana yang benar sehingga tidak asal dan mencegah penyebarannya.

Potret keakraban Ivan Adrian dan Ananta Albaihakhi bersama warga saat melakukan penyuluhan dengan menggunakan media pamflet sekaligus memberikan masker Selasa (28/7/20). (Dok. Pribadi)

Randi Muchamad A , salah satu mahasiswa, menjelaskan pemimpin itu harus mampu menjadi contoh baik bagi warganya. Adanya pemimpin untuk memberikan pengarahan dan ajakan kepada warga, bagaimana menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan benar.

Merangkul seluruh warga untuk bersatu menjadikan kawasan bebas Covid-19. Kolaborasi antara pemimpin dan warga akan memudahkan dalam mencapai kehidupan sejahtera.

“Itulah mengapa kami tak hanya memberikan penyuluhan menggunakan media pamflet kepada warga, tetapi juga pemimpin sebagai teladan warganya,”ujar Randi Muchamad A. 

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.