#GerakanAyoKuliah Dukung Anak Keluarga Harapan agar Bisa Kuliah

Slamet Riyadi dalam acara sosialisasi dan motivasi Gerakan Ayo Kuliah
Sumber :
  • vstory

VIVA – Menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi adalah privileges yang tidak dimiliki oleh semua anak. Berangkat dari hal tersebut serta pengalaman pribadi dalam menempuh pendidikan tinggi, membuat Slamet Riyadi, Alumni Bakrie Graduate Fellowship dari Bakrie Center Foundation, mendirikan Gerakan Ayo Kuliah pada 27 Juni 2017.

Gerakan Ayo Kuliah adalah inovasi pembinaan siswa kelas XII SMA/MA sederajat yang berasal dari keluarga prasejahtera penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Provinsi Lampung.

Memiliki motto “Satu Kecamatan Satu Sarjana PKH”, Gerakan Ayo Kuliah memiliki tujuan mencetak sebanyak banyaknya sarjana yang berasal dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH. Hal ini bertujuan agar siswa/i yang berasal dari KPM PKH memiliki semangat belajar dan bersekolah hingga perguruan tinggi sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga demi memutus mata rantai kemiskinan.

Kegiatan sosialisasi dan motivasi Gerakan Ayo Kuliah.

Dalam gerakan ini, terdapat tiga langkah penting yang dilakukan, yaitu proses pemetaan data potensi siswa PKH kelas XII oleh SDM PKH dan Satgas Gerakan Ayo Kuliah; edukasi dan motivasi bagi siswa kelas XII untuk membuka mindset dan menumbuhkan kepercayaan diri lanjut kuliah; serta melakukan pendampingan mendaftar PTN/PTKIN dan mengupayakan bidikmisi/KIP Kuliah.

Slamet Riyadi, yang juga merupakan pemenang LEAD Indonesia 2018, mengatakan bahwa hingga Juni 2020 Gerakan Ayo Kuliah telah berhasil mengantarkan 281 anak PKH untuk kuliah di PTN/PTKIN di Provinsi Lampung dan sekitarnya. Jumlah tersebut terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Adapun untuk 2020 ini, sebanyak 59 siswa PKH telah diterima di PTN/PTKIN.

“Kami optimis untuk jalur SBMPTN atau UMPTKIN 2020 jumlah yang diterima akan bertambah,” kata Slamet.

“Kami juga telah melakukan pendampingan ke Universitas Lampung, Institut Teknologi Sumatera, Politeknik Negeri Lampung, UIN Raden Intan dan IAIN Metro untuk mengkomunikasikan adanya dukungan bidikmisi/KIP Kuliah bagi anak PKH tersebut,” tambahnya lagi.

Untuk diketahui sebanyak kelima puluh sembilan anak tersebut berasal dari enam Kabupaten/Kota di Lampung yaitu; 7 anak KPM asal Kota Metro, 25 anak dari Lampung Barat, 9 anak dari Lampung Timur, 5 asal Pesawaran, 3 asal Lampung Tengah, 9 anak asal Lampung Selatan dan 1 asal Way Kanan.

Selama masa pandemi Covid-19, Slamet mengatakan bahwa pihaknya tetap melakukan bimbingan. Bimbingan belajar yang diberikan Gerakan Ayo Kuliah 2020 dilaksanakan dengan dua cara yaitu tatap muka/luring dan dengan online/daring.

Hal ini dilakukan agar percepatan transfer ilmu dapat tetap dilakukan. Melalui bimbingan daring dan luring diharapkan anak-anak KPM lebih siap menghadapi tes masuk perguruan tinggi. Demikian pula pelaksanaan daring untuk membiasakan diri kedepan pada saat kuliah sudah terbiasa menerima materi secara online.

Kini, Gerakan Ayo Kuliah bagi anak dari Program Keluarga Harapan (PKH) tidak hanya ada di Provinsi Lampung saja, tapi juga telah diduplikasi di beberapa wilayah di Indonesia seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi, dan NTB.

“Makin banyak yang bergerak, insya Allah semakin besar juga peluang anak PKH meraih mimpi masa depannya,” tutup Slamet.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.