Perbaikan Regulasi di Asia

Webinar Perbaikan Regulasi di Asia
Sumber :
  • vstory

VIVA – Indonesia bersama beberapa negara Asia termasuk India, Korea Selatan, dan negara-negara anggota ASEAN serta Sekretariat ASEAN, OECD, dan ADB hari ini bertemu secara virtual dalam Seminar Internasional tentang Perbaikan Regulasi di Asia.

Seminar bertujuan untuk saling berbagi praktik baik dan pengalaman dalam membangun regulasi yang berkualitas, efektif, dan efisien.

Seminar internasional ini diadakan atas kolaborasi Kementerian Pertanian dengan proyek NSLIC/NSELRED. Regulasi yang efektif, berkualitas, dan berkelanjutan sangat penting guna mendukung pertumbuhan ekonomi terutama di masa pandemi COVID-19.

Menteri Pertanian RI, Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si, M.H dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pertemuan ini bagi Indonesia.

“Seminar ini sangat penting bagi Indonesia, dalam melakukan berbagai penyempurnaan regulasi di dalam negeri, terutama dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penciptaan Lapangan Kerja yang merupakan langkah monumental bagi Indonesia dalam menata regulasi di dalam negeri,” ujarnya.

Seminar dibagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama membahas tentang contoh praktik – praktik baik serta pelaksanaannya dalam perbaikan regulasi dengan penekanan khusus pada dampak serta tantangan pada sektor pertanian di masa pandemi COVID-19.

Para pembicara dalam sesi ini yaitu Presiden Asian Development Bank (ADB), Kementerian Pertanian Indonesia, Kementerian Pertanian dan Kesejahteraan Petani India, Departemen Pertanian Filipina, serta Kementerian Pertanian dan Pembangunan Perdesaan Vietnam.

Pada sesi kedua, perwakilan dari Kementerian Keberlanjutan dan Lingkungan Singapura, Kementerian Pertanian dan Koperasi Thailand, serta Kementerian Urusan Pertanian, Makanan dan Perdesaan Korea Selatan menyampaikan pengalaman mereka dalam proses pembuatan regulasi dan penyusunan strategi keberlanjutan regulasi.

Pembicara lainnya yaitu Kepala Perwakilan OECD Indonesia Country Office menjelaskan mengenai pengalaman dan kontribusi OECD dalam mendampingi perbaikan regulasi negara-negara Asia khususnya Indonesia.

Selain Menteri Pertanian Indonesia, Syahrul Yasin Limpo, hadir pula dalam seminar ini antara lain Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN untuk AEC, H.E. Aladdin D. Rillo; dan Duta Besar Kanada untuk Indonesia, H.E. Cameron MacKay.

Duta Besar Kanada untuk Indonesia, H.E. Cameron MacKay, mengucapkan selamat kepada Pemerintah Indonesia atas perbaikan yang berkelanjutan dari proses pembuatan peraturan.

Menurutnya, “Regulasi yang berkualitas harus berbasis pada bukti, menyediakan konsultasi dengan pemangku kepentingan, termasuk mitra internasional, dan sesuai dengan perjanjian internasional yang relevan.

Dokpri

Peraturan perlu ditinjau dan direvisi secara teratur untuk mengikuti perubahan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Saya senang sekali bahwa proyek kami mendukung Kementerian Pertanian untuk memperkuat kapasitasnya dalam mengembangkan peraturan berkualitas yang menguntungkan petani, masyarakat, dan bisnis di sektor pertanian.

Diharapkan dengan berbagi praktik baik dan pengalaman dalam perbaikan regulasi dapat menjadi pemicu perbaikan regulasi di antara negara – negara peserta seminar serta mendorong iklim investasi.

Regulasi yang efektif, berkualitas dan berkesinambungan adalah hal penting terutama dalam masa pandemi COVID-19 di mana perbaikan peraturan di sektor pertanian dapat mendukung pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.

NSLIC/NSELRED telah memberikan pendampingan teknis untuk Kementerian Pertanian Indonesia sejak 2019 dalam meganalisa regulasi dan pembuatan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) dan Risk-Based Approach yang mendukung Online Single Submission/OSS (OSS adalah platform berbasis web Pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk memudahkan dan mengurangi waktu serta proses lisensi bisnis di Indonesia).

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.