Catatan Ringan: Hikmah Pandemi COVID-19, Gunakanlah Produk Dalam Negeri

Ilustrasi memasarkan produk Industri Kecil Menengah (IKM) lewat online.
Sumber :
  • vstory

VIVA - Pandemi Covid-19 membuat ekonomi dunia limbung. Bukan saja Indonesia, tapi seluruh negara di dunia mengalami kontraksi ekonomi yang menuju resesi berkepanjangan. Selain itu, pandemi Covid-19 juga memutus mata rantai pasokan dunia (global value chain) berbagai produk akibat kebijakan isolasi (lockdown). Akibatnya, semua negara menyelamatkan diri masing-masing dan tak berpikir negara lain. Lantas hikmah apa yang bisa dipetik dari pandemi Covid-19?

Banyak negara mengubah kebijakannya, termasuk kebijakan perdagangan internasionalnya menjadi cenderung lebih protektif dan restriktif untuk mengontrol pergerakan faktor input keluar dari negaranya masing-masing dengan dalih kepentingan nasional. Akibatnya banyak negara, misalnya India, Vietnam dan Thailand mulai meningkatkan standar untuk langkah-langkah keamanan pangan.

Sejumlah sektor usaha yang terkena dampak pandemi Covid-19 adalah industri manufaktur, industri retail, wisata, perhotelan, penerbangan, dan lainnya. Bahkan, Sri Mulyani mengatakan bahwa dampak ekonomi yang berasal dari pandemi COVID-19 lebih kompleks dibandingkan krisis yang pernah menimpa Indonesia pada tahun 1997-1998 dan 2008-2009.

Pola belanja masyarakat dunia pun berubah, selain karena kemajuan teknologi dan informasi, pandemi Covid-19 semakin mengakselerasi atau mempercepat perubahan pola konsumsi dari tatap muka ke transaksi daring (online).
.
Meski ditimpa krisis, Indonesia masih diuntungkan dengan jumlah penduduk yang besar dengan daya beli yang lumayan. Geliat ekonomi meski melambat, tapi tetap ada dan besar.

Kita perlu menyambut gembira langkah pemerintah yang menjadikan krisis ekonomi sebagai momentum kebangkitan bagi industri kecil dan menengah (IKM). Pemerintah memberikan perhatian besar untuk mendorong UMKM dan IKM untuk memiliki jaringan bisnis daring (online) melalui program esmartikm yang menjadi bagian dari Gerakan Bangga Buatan Indonesia.

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melalui akun media sosialnya mengajak IKM dan UKMK untuk mengikuti program yang dijalankan pemerintah. “Pelatihan di media pemasaran online, pendampingan selama masa berlaku program, fasilitas untuk memperoleh sertifikasi merk dagang, serta fasilitas akses digital akun e-commerce untuk akses pemasaran produk/usaha mereka, serta yang tidak kalah pentingnya adalah kesempatan produk atau usahanya untuk go international dengan memperluas jaringan bisnis secara online lewat platform e-commerce besar yang sudah ada di Indonesia.”

Teknologi dan ekonomi digital adalah keniscayaan di era digitalisasi. Pemerintah harus memastikan bahwa eradigitalisasi ini membawa manfaat bagi rakyat, khususnya IKM dan UMKM. IKM dan UMKM harus mendapat akses terhadap teknologi dan ekonomi digital. Dan program esmartikm adalah jawaban sekaligus hikmah dari pandemi Covid-19.

Selain itu, pemerintah juga membantu relaksasi kredit UKMK dan IKM yang terkena dampak pandemi dengan memberi kemudahan cicilan dan bunga selama 6 bulan bagi penerima kredit usaha rakyat (KUR) maupun penerima kredit ultramikro di bawah Rp 10 juta.

Pemerintah juga memberikan suntikan pembiayan baru, kredit baru, khususnya untuk ultramikro dengan menggunakan seluruh saluran kredit baik melalui KUR yang akan diperluas lewat berbagai saluran seperti badan layanan umum (BLU) pemerintah, koperasi simpan pinjam, BPR, juga lewat balai usaha mandiri (BMT).

Di saat krisis ekonomi tahun 1998, pelaku usaha kecil dan menengahlah yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional kala itu. Dan terbukti, daya tahan industri kecil dan menengah (IKM) demikian kuat. Situasi sangat sulit ya, betul. Tapi tak membuat IKM dan UMKM mati suri.

IKM dan UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Sekitar 80 - 99,9 persen bentuk usaha di Indonesia adalah IKM dan UMKM, dan menyerap 51,7 - 97,2 persen tenaga kerja.

Dan hikmah yang bisa dipetik dari pandemi Covid-19 adalah membangun sekaligus memperkuat IKM dan UMKM untuk menjaga kesinambungan mata rantai pasokan. Dan ini saatnya bagi kita semua untuk menggunakan produk dalam negeri, mencintai produk dalam negeri dan bangga menggunakan buatan Indonesia. (Lalu Mara Satriawangsa)

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.