Grup Medsos KBM Dihapus dari Facebook, Ada Apa?

Logo Facebook (foto Creativeblog/Kolase Nur Terbit)
Sumber :
  • vstory

VIVA - Sepekan terakhir ini para "Jamaah Fesbukiyah" atau Facebooker -- nama sebutan populer pengguna Facebook -- dibuat panik dan heboh. Terutama, mereka yang suka menulis, atau baru mau belajar menulis.

Pasalnya, grup Komunitas Belajar Menulis, sering disingkat menjadi KBM, tiba-tiba menghilang dari "beranda" sosial media terpopuler ini. Tepatnya, admin Facebook menghapus secara permanen grup FB-KBM ini.

Laman Facebook dan media sosial lain seperti WhatsApp, kemudian heboh oleh hiruk-pikuk status dan komentar. Para netizen dan anggota grup pun membicarakan kenapa KBM dihapus?

Belum ada jawaban maupun keterangan resmi. Baik dari pihak Facebook maupun KBM, apa alasan dari penghapusan komunitas FB dari muka media sosial besutan Mark Zuckerberg ini.

Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman sekamarnya dan sesama mahasiswa Universitas Harvard, Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes.

Sebelumnya, Founder Komunitas Bisa Menulis (KBM), Isa Alamsyah mengatakan, Facebook memberi alasan terkait penghapusan grup tersebut. Hanya ada pemberitahuan bahwa grup mereka melanggar ketentuan.

"Kalau Facebook sih ngasih alasannya standar ya, bahwa kita melanggar standar komunitas," kata Isa seperti dikutip HaiBunda, Selasa (13/10/2020).

Suami dari novelis Asma Nadia ini mengatakan, pelanggaran di Facebook itu terkait persepsi. Mungkin Facebook menyebut komunitasnya melanggar ketentuan. Tapi, bisa saja menurut Isa sebenarnya tidak ada pelanggaran yang dilakukan anggota grupnya.

Seperti diketahui, KBM merupakan salah satu grup yang sangat populer di Facebook. Sebelum grup inspiratif tersebut "diberangus" oleh Facebook, KBM sudah memiliki member (anggota) lebih dari 1 juta.

Para anggota KBM sudah berhasil membuat karya. Tiga tahun lalu sudah tercatat ada 2 ribu buku yang ditulis oleh anggota komunitas ini.

Pihak KBM, menurut Isa Alamsyah, sudah menghubungi pihak Facebook. Berbagai jalur mereka tempuh agar pihak FB mendengar suara mereka, mulai dari WhatsApp hingga media sosial.

Facebook sebagai salah satu platform media sosial yang cukup populer, memang banyak digunakan sebagian besar orang sebagai wadah pertemanan, media ekspresi pribadi dan komunitas.

Tidak heran jika orang di seluruh dunia banyak menggunakannya. Salah satunya di Indonesia. Negara kepulauan yang penduduknya sebagian besar ber-facebook-ria.

Sampai tulisan ini ditayangkan, belum ada jawaban maupun keterangan resmi dari pihak Facebook, apa alasan FB menghapus komunitas dari muka media sosial besutan Mark Zuckerberg ini. (Nur Terbit)

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.