Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara

Motiavasi.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Artikel ini dituliskan bertujuan untuk melihat seberapa pengaruh faktor motivasi kinerja Aparatur Sipil Negara di Indonesia. Manajemen Sumber Daya Manusia yang dilakukan pemerintah dapat meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara.

Motivasi berkaitan Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya pada bagian kompensasi atau reward. Karena pemberian kompensasi merupakan salah satu untuk memotivasi para Aparatur Sipil Negara. Dengan termotivasinya Aparatur Sipil Negara diharapakan menghasilkan kinerja yang maksimal, sehingga membuat tujuan dari organisasi tercapai.

Pada dasarnya, setiap organisasi berisikan orang-orang yang menjalankan tugas demi mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Biasanya dalam organisasi terdapat struktur agar tugas-tugas yang ada di dalam organisasi dapat dilaksanakan dengan baik.

Struktur organisasi di setiap organisasi berbeda-beda dari yang besar hingga kecil tergantung seberapa besar organisasi tersebut. Dalam hampir setiap struktur organisasi terdapat dua peran, yaitu pemimpin dan pegawai.

Pemimpin atau kepala organisasi adalah orang yang bertanggung jawab atas keberhasilan organisasi tersebut dalam mewujudkan tujuan organisasi dengan cara memimpin organisasi. Pegawai adalah orang yang posisinya di bawah pemimpin dan berperan untuk melakukan tugas-tugas yang ada di dalam organisasi. Dalam berorganisasi, pegawai diatur oleh kepala organisasi melalui aturan yang dibuat atau melalui perintah yang diberikan.

Pemerintah merupakan Organisasi besar yang memiliki pegawai yang sangat banyak. Pegawai tersebut biasa disebut dengan Aparatur Sipil Negara (ASN). Pemerintah adalah organisasi yang salah satu tujuannya untuk menyediakan layanan kepada publik.

Pada tahun 2020, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk sekitar 270 juta jiwa dan merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia. Dengan penduduk sebanyak itu, Pemerintah Indonesia membutuhkan ASN yang cukup sehingga dapat menyediakan layanan dengan baik.

Akan tetapi, banyaknya ASN yang berada dalam pemerintah tidak menggambarkan kualitas dari ASN itu sendiri. Dengan banyaknya ASN yang dimiliki, pemerintah seakan-akan mempunyai masalah baru yaitu bagaimana meningkatkan kualitas ASN agar dapat bekerja maksimal. Dalam hal ini pemerintah membutuhkan Manajemen Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan kualitas para pegawai.

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah upaya untuk menangani masalah yang berkaitan dengan pegawai atau tenaga kerja yang bertugas untuk menjalankan organisasi agar tujuan dari organisasi dapat mencapai tujuan.

Manajemen Sumber Daya Manusia didefinisikan sebagai suatu proses yang berawal dari perencanaan, pengorganisasian, pemimpin dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi, dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang ditetapkan.

Manajemen Sumber Daya Manusia memiliki fungsi-fungsi yang membantu tercapainya tujuan organisasi. Pertama adalah Staffing. Dalam Staffing, terdapat beberapa tahapan agar mendapatkan sumber daya yang diinginkan yaitu perencanaan, penarikan, dan seleksi. Perencanaan di dalam Staffing adalah merencanakan deskripsi dan spesifikasi pekerjaan yang diinginkan untuk membantu dalam proses penarikan. Kemudian dilakukan proses penarikan dan proses seleksi.

Seleksi dilakukan dengan melakukan penyaringan melalui tes atau wawancara yang sudah direncanakan sebelumnya. Kedua adalah Evaluasi Kinerja. Evaluasi kinerja dilakukan agar kesalahan-kesalahan yang dilakukan pegawai bisa diperbaiki, kemudian dilakukan pengembangan pegawai untuk meningkatkan kinerja dari pegawai.

Ketiga adalah Kompensasi.  Kompensasi atau reward dilakukan untuk menjaga atau bahkan meningkatkan kualitas para pegawai. Dalam kompensasi harus adanya keseimbangan antara kinerja dan manfaat. Ketika pegawai melakukan kinerjanya dengan baik, maka reward yang diberikan juga harus sepadan dengan apa yang dikerjakan dan sebaliknya.

Keempat adalah Pengembangan dan Pelatihan. Menciptakan program pelatihan untuk para pegawai menjadi salah satu hal yang penting demi tercapainya tujuan organisasi. Peningkatan kualitas juga sangat diperlukan sehingga para pegawai dapat bekerja dengan baik. Kelima adalah Keamanan. Keamanan yang dimaksud adalah keselamatan dari pegawai. Organisasi wajib menjamin keselamatan para pegawai dan menciptakan kondisi kerja yang baik.

Salah satu bentuk dari cara untuk meningkatkan kinerja pegawai adalah dengan cara motivasi. Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hak yang spesifik sesuai dengan tujuan individu (Rivai & Basri, 2005). Motivasi sangat berpengaruh dalam kinerja ASN.

Pada dasarnya, manusia memiliki lima kebutuhan yaitu kebutuhan fisiologi, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan status, dan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologi merupakan level kebutuhan yang paling rendah contohnya adalah kebutuhan makanan, tidur, gaji, dan lain-lain. Kebutuhan keamanan adalah dimana semua orang ingin pekerjaannya dapat menjamin keselamatannya. Contoh dari kebutuhan keamanan adalah para ASN mendapatkan asuransi dari pemerintah atau mendapat perlindungan hukum ketika bekerja. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan bahwa manusia ingin diterima oleh lingkungan organisasinya. Lingkungan yang nyaman juga jadi pertimbangan bagi para pekerja. Kebutuhan status adalah kondisi dimana manusia membutuhkan sebuah pengakuan atas apa yang ia capai. Contohnya adalah seseorang yang baru saya diangkat menjadi direktur sehingga memiliki status. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kondisi dimana seseorang ingin mengembangkan dirinya dalam pekerjaan. Pegawai ingin melakukan hal-hal baru dan membuat dirinya tertantang (Maslow, 1943).

Motivasi perlu dilakukan untuk menjaga atau bahkan meningkatkan kualitas dari para pegawai. Kualitas para pegawai perlu dijaga demi tercapainya tujuan dari pemerintah. Motivasi dilakukan tidak serta merta hanya menaikkan gaji, kenaikan jabatan, atau sebagaianya melainkan dilakukan berdasarkan apa yang dibutuhkan para pegawai. Berdasarkan teori Maslow tentang lima kebutuhan manusia, motivasi bisa menargetkan lima kebutuhan manusia tersebut.

Pertama adalah kebutuhan fisiologis. Berdasarkan penjelasan di atas, kebutuhan fisiologis meliputi kebutuhan makan, rumah, tidur, dan gaji. Motivasi bisa berjalan dengan baik jika target yang dituju tepat sasaran. Pada kebutuhan fisiologis, contoh dari motivasinya adalah dengan pemberian gaji yang layak sesuai dengan apa yang pegawai kerjakan.

Kedua adalah kebutuhan keamanan. Berdasarkan penjelasan di atas, kebutuhan keamanan yang dimaksud adalah keamanan pada saat bekerja. Contohnya adalah perlindungan hukum yang diberikan ketika sedang bekerja. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua yang tercantum dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara juga termasuk dalam kebutuhan manusia yang bisa dijadikan target motivasi.

Ketiga adalah kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial adalah ketika manusia merasa ingin dianggap dalam bagian dari komunitas sosial. Termasuk juga manusia membutuhkan pasangan, sahabat, dan kerabat. Pemerintah tentunya harus membuat suasana yang nyaman agar para pegawai. Contohnya adalah membuat divisi-divisi berkelompok yang membuat pegawai saling bekerja sama sehingga terciptanya pegawai yang bersosialisasi.

Keempat adalah kebutuhan status. Jika manusia sudah terpenuhi ketiga kebutuhan diatas, maka kebutuhan sosial menjadi kebutuhan selanjutnya. Manusia pada dasarnya ingin diakui, dihargai, dan dihormati oleh orang lain. Dalam strukur PNS terbagi kedalam empat golongan yaitu golongan I sebagai golongan yang paling rendah, golongan II, golongan III, dan golongan IV sebagai golongan yang paling tinggi diantara empat golongan. PNS bisa termotivasi jika apa yang ia kerjakan dapat membuatnya naik pangkat atau golongan. Dengan begitu kinerja PNS akan meningkat demi bisa naik golongan. (Idris, 2020)

Kelima adalah kebutuhan aktualisasi diri. Setelah keempat kebutuhan diatas sudah terpenuhi, kebutuhan ini menjadi kebutuhan selanjutnya. Kebutuhan ini terkait dengan pembuktian diri kepada orang lain akan kemampuannya. Mengembangkan potensi dan belajar hal batu menjadi salah satu yang dilakukan. Menyikapi hal ini, pemerintah bisa melakukan perpindahan divisi atau bagian bagi pegawai yang sudah terpenuhi kebutuhan-kebutuhan sebelumnya.

Dalam pelaksanaan Manajemen Sumber Daya Manusia, pengaruh dilakukannya motivasi sangat besar terhadap kinerja ASN. Manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi dan manusia berhak memperolah kebutuhan itu sebagai bayaran terhadap apa yang mereka kerjakan. Motivasi bisa dilakukan melalui berbagai cara tergantung apa yang dibutuhkan oleh ASN. Jika yang dibutuhkan adalah gaji yang lebih besar, maka cara memotivasi ASN tersebut adalah dengan cara menaikkan gajinya setelah pekerjaannya selesai dengan baik. Jika yang dibutuhkan adalah tantangan dan lingkungan baru, maka bisa melakukan pertukaran divisi atau mutasi untuk memotivasi ASN tersebut.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.