Guru, Garda Terdepan Pembelajaran Tatap Muka

Simulasi PTMT pada salah satu sekolah di Kabupaten Bekasi.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Seiring menurunnya kasus Covid-19 wilayah Pulau Jawa dan beberapa kabupaten/ kota menurunkan level PPKM-nya, sekolah pun mulai mengadakan tatap muka secara bertahap. DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur memulai tatap muka per 30 Agustus 2021. Beberapa sekolah di Jawa Barat, memulai tatap muka terbatas atau PTMT per 6 September 2021.

Bagi sebagian orang tua, melepaskan kembali putra-putrinya kembali ke sekolah bukanlah sesuatu hal yang mudah. Rasa khawatir mengiringi keputusan mereka untuk mengizinkan putra/putrinya mengikuti PTMT.

Apakah sekolah dapat menjaga putra/ putri mereka yang selama kurang lebih 18 bulan mereka jaga agar terhindar dari virus korona?. Tingkat kepercayaan orang tua sangat bergantung pada kesiapan sekolah dalam menyelenggarakan PTMT.

Keberhasilan penyelenggaraan PTMT tak lepas dari peran guru. Guru adalah sosok yang berhadapan langsung dengan para siswa. Oleh karena itu, guru adalah teladan dalam menerapkan protokol kesehatan.

APD yang dikenakan guru, seperti masker misalnya, haruslah masker yang sesuai standar. Begitu pula dalam pemakaiannya, masker harus selalu dipakai dengan cara yang tepat. Harus menutup hidup hingga dagu dengan sempurna. Bahkan, ketika makan atau minum pun, jangan sampai masker dipasang di dagu. 

Dalam proses pembelajaran, guru juga harus dapat menjaga kontak dengan para siswa. Budaya bersalaman langsung dengan bersentuhan tangan dapat diubah dengan menangkupkan tangan.

Guru juga harus sigap untuk bertindak tegas mengingatkan ketika melihat para siswa bergerombol atau mengerjakan tugas secara berkelompok. Jangan sampai antarsiswa tidak menjaga jarak ketika pembelajaran berlangsung. Usahakan mengajar tanpa mengharuskan siswanya berdiskusi kelompok. Selain itu, guru juga diwajibkan sudah mendapatkan dua dosis vaksin.

Di masa pandemi ini, pola pembelajaran pun menyesuaikan bentuknya. Ketika awal pandemi diberlakukan pembelajaran daring, guru-guru dipaksa untuk dapat menguasai teknologi agar dapat tetap melaksanakan tugas mengajar secara daring.

Saat ini, ketika pembelajaran tatap muka mulai diberlakukan, guru dituntut untuk menyesuaikan dengan menerapkan pada diri sendiri dan kemudian memantau serta mengingatkan para siswa untuk selalu menjaga protokol kesehatan.

Belajar merdeka di masa pandemi adalah belajar tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Dalam hal ini, dibutuhkan komitmen kuat dari para guru untuk dapat menerapkan hal tersebut.

Ketika pembelajaran berlangsung, guru tidak hanya mengajarkan materi, tapi juga harus dapat memberi teladan, tak lelah untuk selalu mengingatkan siswa yang lengah dengan protokol kesehatan. Protokol ketat adalah harga mati yang harus diterapkan setiap anggota sekolah. (Nikmatun Naafiah, S.Pd., Guru Sekolah Swasta di Kabupaten Bekasi)

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.