Voluntreep, Inovasi Digital untuk Penggiat Sosial

Voluntreep, aplikasi yang menggabungkan kerelawanan, pariwisata, dan teknologi secara terintegrasi.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Ketidakmerataan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu tantangan dalam menggelar kegiatan kerelawanan. Tidak dapat dipungkiri, bahwa SDM berkualitas terpusat di perkotaan, sedangkan permasalahan lebih banyak muncul di daerah terpencil.

Untuk dapat menyalurkan bantuan ke daerah terpencil, umumnya para SDM berkolaborasi dengan komunitas yang fokus menyalurkan bantuan ke daerah-daerah. Kolaborasi dapat berupa penyaluran uang ke komunitas atau terlibat langsung dalam komunitas tersebut.

Namun, permasalahan yang muncul adalah sulitnya para SDM dalam mencari komunitas yang memiliki visi yang sama. Di samping itu, para SDM juga kerap meragukan kredibilitas komunitas atau NGO tempat mereka berdonasi.

Untuk memecahkan permasalahan tersebut, Voluntreep, sebuah aplikasi digital yang bergerak di bidang sosial dan travelling, mengajak para SDM dan komunitas untuk bergabung ke dalam aplikasi tersebut.

Aplikasi Voluntreep akan membantu para SDM untuk menemukan komunitas yang tepat, sesuai dengan visi mereka. Begitu pun, komunitas berkesempatan untuk mencari volunteer yang sesuai dengan kebutuhan program mereka.

Voluntreep juga memberikan nilai tambah bagi pengguna dalam melakukan kegiatan kerelawanan dengan mengemas kegiatan tersebut dalam bentuk kegiatan wisata/traveling.

Andrian Dwi K, partner engagement Voluntreep yang juga alumni program LEAD Indonesia dari Bakrie Center Foundation, mengatakan bahwa aplikasi ini akan memberikan data mengenai efektivitas kegiatan sosial yang dilakukan. Aplikasi akan mengukur dampak sosial dari kegiatan mereka secara otomatis melalui fitur dashboard project.

Fitur Noble Adventure dalam aplikasi Voluntreep

Fitur Noble Action dalam aplikasi Voluntreep

Kemudian melalui fitur Noble Adventure dan Noble Action yang terdapat dalam aplikasi, komunitas dan SDM dapat meningkatkan rantai kebermanfaatan kegiatan mereka untuk pemerataan sosial ekonomi.

“Voluntreep lahir dari keprihatinan akan ketimpangan sosial antara kota besar dengan kota kecil, yang salah satunya dikarenakan oleh tidak meratanya sebaran SDM. Untuk itu, Voluntreep menjembatani dan memudahkan NGO untuk mendapatkan calon volunteer yang tepat berdasarkan skill set khusus untuk kegiatan kerelawanan yang lebih berdampak,” kata Andrian.

Sebagaimana platform sosial lainnya, sambung Adrian, Voluntreep juga memiliki fitur donasi. Namun untuk menjamin transparansi penggunaan dana serta memajukan UMKM daerah, donasi yang dilakukan di Voluntreep akan dikonversikan dalam bentuk barang yang dibeli langsung dari UMKM.

Sebagai tahap awal dalam kegiatannya, Voluntreep menggelar virtual open house pada Minggu (14/6) dengan mengundang 100 komunitas dan NGO dari seluruh Indonesia.

Kegiatan ini merupakan info session mengenai aplikasi voluntreep secara lengkap dengan tujuan pengenalan aplikasi voluntreep serta ajakan kolaborasi kepada para komunitas dan NGO sebelum dirilis secara resmi pada akhir Juni nanti.

Selama kegiatan berlangsung, peserta cukup aktif mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan sebagaian besar tentang peluang kolaborasi yang mungkin dilakukan antara komunitas dengan Voluntreep.

Beberapa komunitas/NGO yang hadir dalam open house ini diantaranya berasal dari Bakrie Center Foundation, Sebumi, dan Anak Sekolah Indonesia.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.