Pelaku Ekonomi Kreatif Ini Menjawab Pandemi COVID-19

Para pegrajin logam di Sanggar Uri-uri Kriya Logam di Kotagede Yogyakarta terus berkarya ditengah Pandemi Covid-19.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Nursih Basuki Art Studio adalah studio kriya logam kecil dan sederhana yang aktif sejak awal tahun 2000. Studio ini berlokasi di pinggiran Kota Jogja, tepatnya di Kampung Mutihan atau sisi tenggara Kotagede Yogyakarta.

Keterampilan membuat kerajinan logam yang sudah tumbuh dan berkembang sejak abad ke-16 atau bertepatan dengan berdirinya Ibu Kota Kerajaaan Mataram Islam di Kotagede Yogyakarta. Di masa pandemi ini, aktivitas kreatif di Nursih Basuki Art Studio Kotagede pun ‘menolak’ berhenti untuk terus berkarya.

Aliran kerajinan logam yang dibuat di Nursih Basuki Art Studio Kotagede lebih banyak kerajinan ukir logam. Membuat lembaran logam dibentuk sesuai motif atau desain yang diinginkan.

Bisa dua dimensi maupun tiga dimensi. Salah satu karya yang fenomenal adalah lambang garuda pancasila yang terbuat dari logam jenis kuningan maupun tembaga. Sebuah karya yang penuh estetik dan detail. Lambang garuda pancasila tersebut ukurannya variatif, mulai dari ukuran 60 cm hingga 2 meter panjangnya.

 “Kita di studio ini saling membantu antar pengrajin di Kotagede,” kata Nursih Basuki,  salah satu pendiri Sanggar ‘Uri-uri’ Kriya Logam Kotagede

Nursih Basuki Art Studio yang dulunya studio pribadi kini berfungsi ganda, merangkap menjadi ruang kolaborasi bagi Tim Sanggar tersebut. Setidaknya terdapat 12 pengrajin senior dan junior yang hingga saat ini masih terus aktif membuat berbagai kerajinan logam bernilai seni unik.

Karya-karya yang berhasil dibuat oleh tim sanggar seni kriya logam di studio tersebut seperti lambang garuda pancasila yang terbuat dari tembaga murni dipesan khusus untuk dipasang di Jepang, lambang garuda pancasila besar terbuat dari kuningan murni yang dipesan khusus untuk dipasang di Jakarta, Jambi hingga kota besar lainnya.

Di masa pandemi ini, perkembangan digital menjadi tantangan bagi pengelola Nursih Basuki Art Studio, beruntungnya kegiatan digitalisasi karya memang sudah lama digiatkan sebelum pandemi Covid-19 datang, tepatnya di september tahun 2019, sehingga selama masa pandemi ini kegiatan studio kriya logam tersebut tidak begitu terganggu, karena beberapa konsumen bersedia dilayani dengan sistem online.

Walaupun begitu, beberapa kendala dampak pandemi juga dirasakan oleh tim pengrajin, misalnya saja ada pemesan yang membatalkan untuk kunjungan ke Yogyakarta, hingga keterlambatan pengiriman bahan baku karena berasal dari luar Yogyakarta.

Memanfaatkan sosial media seperti, Nursih Basuki Art Studio kini aktif berbagi informasi terkait perkembangan seni kriya logam di studionya. Itulah cara, studio seni yang aktif berpengalaman puluhan tahun menjawab permasalahan pandemic Covid-19 untuk terus bertahan di tengah ketidakpastian.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.