Keindahan Lukisan Alam saat Matahari Terbenam di Pantai Ampenan

Sumber Foto: https://www.wartamataram.com
Sumber :
  • vstory

VIVA – Salah satu keindahan yang dapat kita saksikan bersama ada di ujung sebelah Barat Pulau Lombok. Sebuah wilayah yang memiliki unsur historis yang kental, hingga saat ini pun daerah tersebut masih dijuluki sebagai Kota Tua Ampenan.

Bagaimana tidak, sebagian besar bangunan yang ada di daerah tersebut bernuansa zaman dahulu saat Belanda masih menduduki Indonesia. Namun saat ini kita sedang tidak mendalami sejarah, melainkan keindahan yang disuguhkan oleh Kota Tua Ampenan.

Salah satu destinasi wisata di Kota Mataram adalah Pantai Ampenan. Kurang lengkap rasanya apabila kita menghabiskan waktu di pantai tanpa menikmati suasana senja sambil memperhatikan matahari yang berangsur-angsur tenggelam diselingi dengan seruputan kopi panas ala kampung. Di Pantai Ampenan lah tempatnya kalian bisa menikmati itu semua dalam satu waktu.

Pantai Ampenan memiliki berbagai fasilitas yang bisa dikatakan lengkap sebagai destinasi wisata. Bagi Umat Muslim yang tiba saatnya untuk Salat dapat menuju Musala yang terletak di sebelah Selatan Parkir Utama, sehingga siapapun dapat tetap menikmati keindahan senja tanpa harus takut kelewatan waktu Maghrib.

Bagi yang ingin buang hajat, Pemerintah Kota Mataram telah menyediakan fasilitas berupa toilet dengan air yang memadai, bagi para pengunjung yang membawa kendaraan bermotor, dapat memarkirkan kendaraannya di tempat yang telah disediakan tanpa perlu khawatir soal keamanan karena tempat parkir dikelola serta dijaga oleh penduduk lokal.

Selain itu, bagi yang memang sengaja ingin menikmati kuliner khas sambil nongkrong di pinggir pantai, maka Pantai Ampenan lah tempatnya. Kalian bisa memesan berbagai macam makanan khas, mulai dari seafood, pelecing kangkung, lontong, ikan bakar, sate dan masih banyak lainnya.

Pantai Ampenan dulunya adalah sebuah pelabuhan terbesar di Pulau Lombok. Di sinilah pusat bisnis bagi orang-orang Lombok zaman dahulu sebelum akhirnya pada tahun 1970 pelabuhan tersebut ditutup dan dipindah ke Lembar, Kabupaten Lombok Barat karena gelombang yang tinggi di Selat Lombok sehingga membuat kesulitan kapal-kapal yang mau bersandar.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.