Mengenang 60 Tahun Tragedi Il Grande Torino

VIVAnews - 4 Mei 1949 silam menjadi hari paling menyedihkan buat sepakbola Italia. Kini tepat 60 tahun sudah Tragedi Superga berlalu, namun duka mendalam sepertinya tak pernah hilang.

Ya, kecelakaan pesawat yang menelan korban jiwa semua penumpangnya ini memang mengakhiri kejayaan La Grande Torino. 60 tahun sudah tragedi terburuk dalam sepakbola Italia itu berlalu. Kini duka itu kembali terkuak seiring dengan peringatan 60 tahun kepergian bintang-bintang Torino.

Sebelum kejayaan La Grande Inter di era 1960an dan La Grande Juventus pada akhir 1990an, jauh sebelumnya telah bercokol La Grande Torino yang memiliki skuad mengagumkan. Torino menjadi tim terbaik di era 1940an.

Dipimpin sang kapten Valentino Mazzola, ayah dari legenda Inter Milan, Sandro Mazzola, Torino menjadi tim paling disegani di daratan Italia. Lima gelar beruntun direbut sejak 1943-48. Sebuah rekor yang hanya bisa disamai Juventus.

Torino tak terkalahkan di kandang dalam 93 pertandingan Serie A. Sebuah rekor yang hingga kini masih belum terpecahkan. Granata mencatat 83 kemenangan dan 10 kali seri sejak 1943 hingga 1949.

Mazzola juga menjadi pahlawan timnas Italia sejak dilatih Vittorio Pozzo yang juga menjadi pendiri Torino sebelum melatih timnas. Penampilan sensasional Mazzola terjadi saat Azzurri berhasil mengalahkan Hungaria dengan Ferenc Puskas 3-2 pada 1947 di kandangnya, Stadion Filadelfia. Yang mengagumkan 10 dari 11 pemain yang berlaga kontra Hungaria berstatus pemain Torino.

Akhiri Masa Keemasan Torino

Setelah satu tahun kemudian Mazzola ikut mempersembahkan gelar buat Torino. Namun, undangan ke Lisbon dari Benfica pada 1949 rupanya menjadi akhir dari kejayaan Torino. Hampir semua skuad Granata tewas saat kembali memenuhi undangan Benfica di partai perpisahan legenda Portugal, Jose Ferreira.

Dalam perjalanan pulang dari Portugal, pesawat Fiat G212 yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan setelah sempat mengisi bahan bakar di Barcelona. Semua punggawa kebesaran Torino kecuali Sauro Toma akhirnya meninggal.

Toma memang tak ikut dalam rombongan karena cedera. Kini tragedi paling menyedihkan itu selalu dikenang tifosi Torino.

Korban Tragedi Superga:
Skuad Torino:
Valerio Bacigalupo (Goalkeeper), Dino Ballarin (Goalkeeper), Aldo Ballarin (Defender), Emile Bongiorni (Forward), Eusebio Castigliano (Midfielder), Rubens Fandini(Midfielder), Guglielmo Gabbetto (Forward), Ruggero Grava (Forward), Giuseppe Grezar (Defender), Ezio Loik (Defender), Virgilio Maroso (Defender), Danilo Martelli (Midfielder), Valentino Mazzola (Forward), Romeo Menti (Winger), Piero Operto (Defender), Franco Ossola (Forward), Mario Rigamonti (Midfielder), Julius Schubert (Attacking Midfielder).

Direktur Torino: Arnaldo Agnisetta, Ippolito Civalleri, Andrea Bonaiuti
Staf Pelatih: Egri Erbstein Leslie, Lievesley, Osvaldo Cortina
Jurnalis: Renato Casalbore (pendiri Tuttosport), Renato Tosatti (La Gazzetta Dello Sport), Luigi Cavallero (La Stampa).

Terpopuler: Deretan Negara Bantu Israel, Pendeta Gilbert Dilarang ke Makassar hingga Iran Diserang
Gerakan olahraga russian twist

Terpopuler: Negara Tanpa Malam hingga Olahraga Ringan Setelah Lebaran

Round-up kanal Lifestyle pada Jumat, 19 April 2024. Salah satunya tentang deretan olahraga ringan yang bisa dilakukan setelah lebaran.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024