Wartawati AS di Iran Akhiri Mogok Makan

VIVAnews - Wartawati Amerika Serikat (AS) keturunan Iran, Roxana Saberi, mengakhiri aksi mogok makan yang telah ia lakukan selama dua minggu atau sejak dia menjadi terpidana di negeri para Mullah itu. Ayah Saberi, Reza, mengatakan putrinya sudah mulai makan sejak Senin malam, 4 Mei 2009.

"Dia telah mulai makan, kami sangat gembira dan lega karena kami khawatir mengenai kondisi kesehatannya," ujar Reza Saberi seperti dimuat di laman stasiun televisi BBC.

Saberi memulai aksi mogok makan pada 21 April sebagai protes atas hukuman delapan tahun penjara yang dijatuhkan hakim kepadanya. Hakim Pengadilan Revolusi Iran menyatakan Saberi terbukti bersalah melakukan kegiatan mata-mata untuk AS.

Namun, Saberi diberi hak untuk mengajukan banding. Pengacara Saberi mengatakan sidang banding akan digelar pada 12 Mei mendatang. Putusan banding dapat dijatuhkan pada hari yang sama atau dalam waktu seminggu.

Presiden AS Barack Obama telah menyatakan tuduhan mata-mata yang dikenakan kepada Saberi tidak beralasan dan meminta Iran membebaskan jurnalis itu. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menolak mencampuri kasus ini. Dia mengatakan pengadilan bersifat independen dan Saberi akan diberi seluruh hak hukumnya.

Saberi telah berada di Iran selama enam tahun untuk belajar dan menulis buku. Dia pernah menjadi jurnalis lepas untuk BBC dan Radio Nasional AS. Saberi ditangkap akhir Januari lalu karena bekerja tanpa izin liputan. Namun tuntutan ditingkatkan menjadi melakukan kegiatan mata-mata untuk AS.

Membetulkan Bodi Mobil Berstandar Pabrik Cuma Butuh Waktu 8 Jam
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid

Sindir PDIP yang Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Silakan, Tidak Berdampak Apa-apa

PDIP minta KPU agar menunda penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024