Perang Saudara

1.500 Warga Sri Lanka Eksodus

VIVAnews - Perang yang terus berkecamuk di Sir Lanka terutama bagian Utara, memaksa lebih dari 1500 rakyatnya meninggalkan daerah konflik negara itu, kemarin.

Puluhan ribu warga sipil ketakutan sempat terperangkap dalam pertempuran antara pasukan Pemerintah dengan gerakan separatis, Macan Tamil, di hutan sebuah pulau bagian Utara Sri Lanka.

Dalam situs pemerintah menyebutkan 1515 warga, termasuk 650 anak-anak harus menyeberangi daerah kontrol militer di dekat wilayah Puthkkudiyirippu, kemarin malam. Di wilayah itu, pertempuran hebat terjadi selama berminggu-minggu.

Pemerintah mengatakan warga diperiksa satu persatu kemudian ditempatkan di camp pengungsian yang sudah disediakan. Militer Sri Lanka juga mengatakan telah mengamankan kediaman kepala intelijen pemberontak, Pottu Amman.

Gelombang eksodus terus melanda wilayah-wilayah konflik. Pemerintah berharap perang saudara itu bisa berakhir. Jatuhnya korban dari sipil, membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa melontarkan rasa prihatin.

PBB mencatat, 2800 warga yang terjebak dalam peperangan saudara itu tewas sejak akhir Januari lalu. PBB juga melansir sedikitnya 150.000 warga sipil terjebak dalam wilayah konflik. Namun Pemerintah Sri Lanka menyatakan warga yang terjebak hanya berkisar 50.000 to 60.000. (AP)

Ungkit Panasnya Debat di Pilpres 2024, Prabowo: Tapi Kita Tetap Satu Keluarga
Sejumlah pengendara kendaraan bermotor mengalami kemacetan lalu lintas di Tol Dalam Kota dan Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta, Senin (18/5/2020).

8 Negara dengan Penurunan Tercepat di Asia

Seringkali, negara di Asia mengalami fluktuasi yang signifikan dalam berbagai indikator kunci seperti pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan stabilitas politik.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024