Antasari Tersangka Pembunuhan Nasrudin

Cek Rekening Rani, Pengacara Sambangi PPATK

VIVAnews - Kasus pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen diduga tak hanya sekedar motif asmara yang melibatkan seorang caddy golf, Rani Juliani. Persoalan aliran dana miliaran rupiah kini mengemuka.

Pagi ini sekitar pukul 09.00, kuasa hukum keluarga Nasrudin Zulkarnaen, Boyamin Saiman mendatangi kantor Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) di Jalan Juanda, Jakarta. "Kami ingin mengecek rekening Rani Juliani," kata Boyamin kepada VIVAnews, Rabu 13 Mei 2009.

Namun, Boyamin mengakui dia belum mendapat keterangan dari petugas PPATK. "Informasi yang diberikan polisi masih umum," tambah Boyamin.

Apa yang membuat kuasa hukum datang di PPATK? "Kami ingin tahu, untuk sekelas anak kuliahan ada informasi  transfer ratusan juta rupiah atau miliaran. Apa benar?" kata dia.

Sebelumnya, muncul juga informasi beberapa konglomerat mentransfer sejumlah uang ke rekening Rani Juliani yang nilainya mencapai ratusan miliaran rupiah.

Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Susno Duadji menolak membeberkan soal itu. Kata dia, polisi dilarang keras membocorkan apapun soal informasi transaksi keuangan dari PPATK.

"Pejabat PPAATK, polisi, jaksa, dan pengadilan tidak boleh membuka informasi soal transfer dana.  Jika melanggar dikenai hukuman serendah-rendahnya lima tahun penjara," kata dia di Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Selasa 12 Mei 2009.

Sementara, Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya membantah keras informasi yang mengatakan jumlah uang yang ada di rekening Rani Juliani mencapai Rp 300 miliar. Direktur Kriminal Umum, Komisaris Besar M Iriawan, Senin 11 Mei 2009 justru mengatakan jumlah uang yang ada direkening Rani bahkan tak sampai puluhan juta rupiah.

Sampai saat ini motif cinta segitiga masih dianggap sebagai alasan hilangnya nyawa Nasrudin. Dalam kasus pembunuhan tersebut polisi telah menetapkan dan menahan sembilan tersangka. Para tersangka itu antara lain Ketua KPK nonaktif, Antasari Azhar, pengusaha, Sigid Haryo Wibisono, dan mantan Kepala Polres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Williardi Wizar.

Nasrudin ditembak usai bermain golf di Padang Golf Modernland, Cikokol, Tangerang, sekitar pukul 14.00, Sabtu 14 Maret 2009. Ia tewas 22 jam kemudian dengan dua peluru bersarang di kepalanya.

Film Badarawuhi di Desa Penari

Film Badarawuhi di Desa Penari Bakal Tayang di 28 Negara Bagian AS

Kabar membanggakan datang dari dunia perfilman Tanah Air. Film produksi MD Pictures berjudul Badarawuhi di Desa Penari akan segera tayang di Amerika Serikat.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024