- ANTARA/R. Rekotomo
VIVA – Optimisme konsumen terhadap prospek ekonomi lokal, pendapatan keluarga, dan lapangan kerja yang naik, membuat indeks kepercayaan konsumen, atau IKK Januari 2018, yang disurvei Danareksa Research Institute tetap pada posisi positif, yaitu pada level 101,8.
Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Damhuri Nasution mengatakan, IKK Januari 2018, secara keseluruhan juga menunjukkan optimisme konsumen terhadap prospek ekonomi enam bulan ke depan meningkat.
Adapun dua komponen pembentuk IKK Januari 2018, tercatat mengalami perbedaan, di mana Indeks Situasi Sekarang (ISS) turun sebesar 0,7 persen menjadi 83,9. Sementara itu, Indeks Ekspektasi (IE) naik 0,4 persen menjadi 115,2.
"ISS turun, karena konsumen memberi penilaian buruk terhadap kondisi ekonomi nasional saat ini. Sedangkan IE naik, karena optimisme masyarakat terhadap prospek ekonomi lokal dan lapangan kerja dalam enam bulan mendatang," jelas Damhuri dalam keterangan tertulisnya, Kamis 1 Februari 2018.
Sementara itu, untuk rencana konsumen untuk membeli barang tahan lama pada Januari 2018, tercatat mengalami penurunan. Di mana, survei mencatat 42,69 persen konsumen berencana membeli barang tahan lama dalam enam bulan mendatang, atau turun dari 46,35 persen pada Desember 2017.
Selanjutnya, terkait dengan inflasi, konsumen yang di survei merasa yakin bahwa tekanan inflasi akan sedikit menurun enam bulan mendatang. Indeks tersebut tercatat turun 0,8 persen dari 186,8 menjadi 185,3 pada Januari.
Turunnya ekspektasi tekanan inflasi tersebut disebabkan oleh harga bahan pangan, sandang, dan transportasi cenderung kembali normal, setelah Natal dan Tahun Baru, serta ekspektasi menurunnya harga bahan pangan karena pasokan yang meningkat seiring musim panen pada akhir Februari.
Di samping itu, Danareksa Research Institute menginformasikan juga bahwa kepercayaan konsumen terhadap kemampuan pemerintah untuk melaksanakan tugas-tugasnya melemah pada Januari.
"Setelah turun sebesar 0,4 persen pada survei sebelumnya, Indeks Kepercayaan Konsumen terhadap Pemerintah (IKKP) turun sebesar 2,5 persen dari 106,1 menjadi 103,4," ujarnya.
Laporan: Arrijal Rachman
