80 Persen Karyawan BUMN Telekomunikasi RI Dikuasai Milenial

Logo Telkom Indonesia.
Sumber :
  • www.telkom.co.id

VIVA – Era disrupsi sudah terjadi dan merupakan keniscayaan. Oleh karena itu, talenta digital, terutama dari generasi milenial, di semua industri pun harus di asah, demikian juga dengan sinergi dengan semua pihak.

Milenial dan Gen Z Diajak Menerapkan Gaya Hidup Ini

Chief Human Capital Officer PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Herdy R. Harman, pihaknya kini sudah memiliki komposisi karyawan usia milenial secara grup keseluruhan sebesar 80 persen, serta PT Telekomunikasi Indonesia sebagai induk sebesar 35 persen.

Ini memperlihatkan terjadi kenaikan di BUMN tersebut sebesar 15 persen dari komposisi awal saat Herdy menjabat CHCO tahun 2015 lalu sebesar 20 persen.

Ada Kabar Baik Buat Milenial dan Gen Z yang Doyan Belanja dan Peduli Penampilan

"Indonesia masih kekurangan talenta digital di semua industri, sehingga perlu sinergi percepatan antar pihak. Kebutuhan talenta digital terutama dari generasi milenial adalah keniscayaan yang tidak bisa dicegah," ujar Herdy, dalam keterangannya, Senin, 19 November 2018.

Dia memberikan bukti akan disrupsi yang sudab nyata terjadi. Salah satunya adalah AirBnB dan Uber yang tak perlu punya hotel dan kendaraan, namun mereka sudah jadi big business dalam waktu singkat. Inilah sebabnya diperlukan percepatan talenta digital.

Survei Ungkap Ketahanan Finansial Milenial Indonesia Tertinggi Se Asia, Ada Tapinya

Menurutnya, salah satu strategi adalah saling belajar sekaligus berbagi pengalaman antarpihak melalui forum PluggedIn, Corpu Indonesia Learn & Share. Forum ini bisa diakses para pegiat HCM khususnya yang berada di BUMN, yang mana Herdy saat ini bertindak sebagai Ketua Umum Forum Human Capital Indonesia.

Herdy melanjutkan, perubahan sosial dan perilaku masyarakat dan industri membuat karyawan selalu mengutamakan kepraktisan beraktivitas termasuk saat belajar. Secara simultan, hierarki bos dan bawahan makin memudar seiring tren kolaborasi dan enterpreneurship, sehingga lingkungan kerja menjadi lebih fleksibel.

"Harapan kami (melalui PluggedIn) proses pembelajaran dan berbagi menjadi lebih fun, lebih luas aksesnya, serta seperti yang kami alami, mampu memberikan dampak kepada performa bisnis perusahaan," sambungnya.      

SGM Telkom Corpu Rina D. Pasaribu mengatakan acara tersebut berusaha menyinergikan semua pihak, karenanya hadir di lokasi sedikitnya 300 perwakilan dari 74 entitas (60 BUMN, 5 Lembaga pemerintahan, 2 Universitas, dan 7 Swasta).

Menurut dia, pihaknya merasa memiliki kompetensi dalam bidang digital sehingga menginisiasi platform digital untuk semua pihak yang tertarik peningkatan kompetensi SDM.

Ditambahkan Deputi SGM Telkom Corpu Bambang Budiono, selama ini pihaknya selalu menjadi rujukan studi banding dengan intensitas kunjungan nyaris tiap pekan, baik dari BUMN, TNI, kementerian, hingga negara asing.

Dia menyebut, sepanjang tahun ini, institusi yang menggunakan produk Corpu dengan skema monetizing antara lain Perhutani, Kimia Farma, PT Angkasa Pura II, Rumah Kreatif BUMN, Bank Mandiri, PT LEN, Bina Karya, PT BNI, Perum PNRI/Dir BUMN, dan PT Dirgantara Indonesia.

Hambra, Deputi Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN, mengatakan setelah empat tahun membangun infrastruktur, maka APBN 2019 diarahkan untuk investasi SDM.

"Bahkan ke depan kami akan bangun BUMN Corporate University setelah sekarang kami sinergikan dulu Corpu seluruh BUMN. Ini selaras rencana membuat Super Holding BUMN di Indonesia," katanya.

Kebijakan lain kementerian adalah telah terbitnya surat edaran Menneg BUMN bahwa anggaran pengembangan SDM itu 5 persen dari anggaran tahunan sebuah BUMN.

Kemudian, ada kebijakan membentuk forum milenial BUMN agar direksi ke depan bisa dari kelompok usia 30 tahun. Jika dihitung posisi direksi ada 700 dari seluruh BUMN, yang itu harus disiapkan Kementerian BUMN dengan membentuk Talent Pool berbasis ICT.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya