Menkeu: RI Tetap Waspada Default Dubai World

VIVAnews - Pemerintah tetap mewaspadai dampak permintaan penundaan bayar (default) Dubai World.

Ekonomi Global Semakin Seram, Erick Thohir Ungkap Sudah Mulai Terjadi Perang Tarif

"Kita tetap waspada, tapi tidak eksesif," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai pembukaan Investor Summit dan Capital Market Expo 2009, Jakarta, 2 Desember 2009.

Ia menuturkan, akibat krisis 2008 yang belum selesai. Masih ada perusahaan yang melakukan restrukturisasi dan ketidakpastian (uncertainty). "Tapi, akibat itu tidak akan sehebat tahun lalu," kata Sri Mulyani.

Dubai World Rabu pekan lalu, meminta para kreditur untuk bersabar menerima pembayaran utang selama enam bulan ke depan atau hingga Mei 2010. Utang pokok yang harus ditanggung Dubai World sebesar US$60 miliar. Bila termasuk bunga, beban yang harus ditanggung grup perusahaan dukungan pemerintah itu menjadi sekitar US$80 miliar.

Kini, kalangan pengamat dan investor menunggu strategi pemulihan yang dilakukan Dubai World. Pasalnya, kabar kesulitan Dubai World sudah mengguncang bursa-bursa saham internasional.

Dubai World, yang sebagian besar sahamnya dimiliki Emir Dubai merangkap Perdana Menteri Uni Emirat Arab, Sheik Mohammed bin Rashid Al-Maktoum, menyatakan bahwa total nilai utang perusahaan-perusahaan yang akan direstrukturisasi sekitar US$26 miliar. Sekitar US$6 miliar di antaranya berupa sukuk (obligasi syariah) milik Nakheel.

antique.putra@vivanews.com

Polisi evakuasi jenazah korban pembunuhan di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri)

Terjadi Lagi Kasus Suami Bunuh Istri, Kali Ini di Karimun Kepulauan Riau

Belum selesai kasus suami membunuh istri di Ciamis, muncul lagi kasus pembunuhan keji di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri).

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024