- @TMCPoldaMetro
VIVA – Kondisi jalan yang sibuk, ditambah pengemudi yang kadang tak patuh membuat kota-kota besar di Indonesia, terutama Jakarta, menjadi penyumbang terbesar dalam urusan kecelakaan lalu lintas.
"Tahun ini jumlah kecelakaan meningkat sekitar 5 sampai 10 persen," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusuf, Minggu, 3 Maret 2019.
Selain itu, ia menambahkan bahwa lebih dari separuh jumlah kecelakaan, korbannya adalah kalangan milenial.
"Sekitar 57 persen dari jumlah korban adalah milenial. Rentan usia 17 sampai 35 tahun, jumlahnya 17.910 orang," ungkap dia.
Melihat ini sebagai hal yang perlu diminimalisir, Polda Metro Jaya bersama Duta Keselamatan Lalu Lintas, Rifat Sungkar mengadakan acara bertajuk Milenial Road Safety Festival di Jakarta Pusat. Ditemui di acara tersebut, Rifat Sungkar mengatakan bahwa yang jadi penyebab milenial mengalami kecelakaan adalah ego yang tak terkendali.
"Iya, karena mereka senang show-off di jalan. Tapi ruangnya sempit, jalanan terlalu ramai. Lengah sedikit, celaka," ucapnya.
Selain itu, asumsi tentang dominasi kendaraan juga masih jadi masalah di Indonesia, terutama soal ukuran kendaraan.
"Di sini (Indonesia) kalau ada kecelakaan yang melibatkan motor dan mobil, pasti selalu mobil yang disalahkan. Hal itu yang kadang membuat pengendara motor menyepelekan kondisi jalan," kata Rifat.
Mantan pembalap itu juga menyampaikan bahwa fokus milenial mudah sekali teralihkan. Padahal, dalam hitungan detik saja, kelengahan bisa berakibat fatal.
Namun demikian, ia juga ingin supaya ego milenial bisa diredam dengan pengadaan ruang guna 'ekspresikan diri'. Maksudnya, agar pengemudi milenial yang senang show-off, memiliki tempat yang aman dan tak timbulkan celaka.
"Harus diadakan pembinaan dan pemberian ruang (pada milenial) secara rutin. Kalau bisa, setiap bulan." tuturnya.
