Realisasi APBN-P 2009

Anggaran Negara Surplus Rp 38 Triliun

VIVAnews - Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2009 jauh lebih baik. Hal tersebut tercermin dari realisasi defisit anggaran yang mencapai Rp 87,2 triliun (1,6 persen Produk Domestik Bruto/PDB).

Defisit anggaran itu lebih rendah dari target Rp 129,8 triliun (2,4 persen PDB). Selain itu, terdapat surplus anggaran sekitar Rp 38 triliun.

Wakil Ketua DPD Mahyudin Harap Keberhasilan Timnas Indonesia U-23 Memotivasi Anak Muda Bangsa

Kepala Biro Humas Departemen Keuangan Harry Z Soeratin dalam siaran pers Departemen Keuangan di Jakarta, Jumat 1 Januari 2010, menyatakan pencapaian kinerja APBN-P 2009 tersebut berasal dari realisasi pendapatan negara dan hibah mencapai Rp 866,8 triliun atau 0,5 persen di bawah target, belanja negara Rp 954 triliun atau 4,7 persen di bawah pagu, dan pembiayaan anggaran Rp 125,2 triliun.

Untuk realisasi pendapatan negara dan hibah tersebut ditentukan oleh penerimaan perpajakan yang mencapai Rp 641,2 triliun, atau 1,7 persen lebih rendah dari target.

Istri Ungkap Kondisi Terkini Parto Patrio Usai Jalani Operasi

Kondisi tersebut sebagai dampak dari perlambatan kegiatan ekonomi di dalam negeri serta perdagangan luar negeri akibat krisis global, yang sangat mempengaruhi penerimaan pajak penghasilan.

Selain itu, realisasi pendapatan negara dan hibah tersebut ditentukan oleh penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang mencapai Rp 224,5 triliun, atau 3 persen lebih tinggi dari rencana.

Realisasi yang lebih tinggi tersebut terutama ditunjang oleh kenaikan PNBP SDA Non-Migas dan PNBP lainnya.

Sementara itu, realisasi belanja negara mencapai Rp 954 triliun, atau 4,7 persen di bawah pagu tersebut berasal dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 645,4 triliun, atau 6,7 persen lebih rendah dari rencana.

Realisasi tersebut dipengaruhi oleh belanja kementerian/lembaga yang mencapai Rp 301,6 triliun atau sekitar 96 persen dari pagu. Penyerapan anggaran ini jauh lebih tinggi dari penyerapan belanja tahun sebelumnya yang kurang dari 90 persen.

Sementara itu, realisasi subsidi energi (bahan bakar minyak (BBM) dan listrik) sebesar Rp 94,6 triliun, atau 5,4 persen lebih rendah dari target. Rendahnya realisasi subsidi energi itu terutama berasal dari penghematan subsidi BBM karena realisasi harga Mean Oil Platts Singapore (MOPS) yang lebih rendah.

Di sisi lain realisasi subsidi non-energi sebesar Rp 64,9 triliun, atau 11,5 persen lebih tinggi dari target, karena pembayaran kekurangan subsidi pajak BBM tahun-tahun sebelumnya.

Untuk transfer ke daerah sebesar Rp 308,6 triliun, atau tidak jauh dari target Rp 309,3 triliun.

Sedangkan realisasi pembiayaan anggaran sebesar Rp 125,2 triliun terutama dipengaruhi penerbitan Surat Berharga Negara (neto) sebesar Rp 99,4 triliun, atau sesuai dengan target APBN-P 2009.

Selain itu, realisasi pembiayaan dipengaruhi penarikan pinjaman luar negeri sebesar Rp 56,1 triliun, atau 19,1 persen di bawah target karena lebih rendahnya penarikan pinjaman proyek.

2 Debt Collector yang Hendak Ambil Paksa Mobil Polisi di Palembang Jadi Tersangka

arinto.wibowo@vivanews.com

Ilustrasi madu

Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni

Perlu digarisbawahi bahwa hanya madu murni yang berkhasiat bagi kesehatan, bukan madu yang sudah dicampurkan dengan pengawet atau pemanis

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024