El Nino, NTB Kehilangan 112 Ribu Ton Padi

VIVAnews - Provinsi Nusa Tenggara Barat kehilangan sekitar 112 ribu ton padi pada musim tanam 2009 akibat turunnya produksi padi selama kurun waktu setahun terakhir.

Pada periode Supron I Januari - April produksi padi NTB mencapai 1300 ton, namun pada periode Supron II Mei - Agustus turun 433.031 ton dan periode September - Desember mencapai 137.505 ton.

Menurut Kasubag Program dan Pelaporan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura NTB, Prihatin Haryono, merosotnya jumlah produksi padi NTB dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah faktor perubahan iklim El Nino.

"Fenomena El Nino menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berkurang sehingga menimbulkan kekeringan panjang," kata Prihatin kepada wartawan di Mataram Senin 4 Januari 2009.

Turunnya produksi padi tersebut lanjut Prihatin dapat dilihat dari kurangnya luas lahan tanam padi pada November 2009. Jika November 2008 luas lahan tanam padi NTB mencapai 56 ribu hektar, namun pada November 2009 menjadi 28 ribu hektar.

"Jika dalam satu hektar lahan padi mampu menghasilkan 4 ton padi, maka NTB menderita kekurangan 112 ton padi," tambah Prihatin.

Hal ini berpengaruh pada harga beras di pasaran yang sudah mulai merangkak naik. Bagaimana tidak,pekan lalu rata-rata harga beras IR.64 Super misalnya  yang bertengger pada harga Rp 6.441, namun rata-rata minggu ini sudah mencapai harga Rp 7.010. 

Sementara itu data Badan Pusat Statistik Provinsi NTB menunjukkan
terjadinya penurunan daya beli petani. Pada bulan November 2009, nilai tukar petani dan palawija tercatat sebesar 91,86 persen, nilai tukar petani holtikultura mencapai 94,76 persen. Adapun nilai tukar petani tanaman perkebunan rakyat mencapai 93,22 persen, petani peternakan 116,60 persen dan petani nelayan 95,58 persen.

Secara gabungan Nilai Tukar Petani NTB sebesar 96,54 persen yang artinya mengalami penurunan bila dibandingkan bulan Oktober yang terpaut sebesar 0,50 persen.

Dari 32 Provinsi di Indonesia, NTB adalah termasuk dalam katagori daerah yang nilai tukar petaninya mengalami penurunan. Hal itu disebabkan oleh kenaikan harga produksi yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga input produksi dan kebutuhan konsumsi rumah tangganya.

Terungkap Suvenir Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini, Siapkan Ribuan Barang Mewah

"Kita berharap pada musim tanam berikutnya produksi padi di NTB semakin meningkat,"ujar Prihatin.

Laporan: Edy Gustan| NTB

Ilustrasi oknum polisi.

Sadis! Polisi di Bulukumba Tega Aniaya Siswi SMA hingga Patah Tulang dan Rahang Bengkak

Anggota polisi berinisial Briptu AD itu sudah diamankan dan tengah jalani pemeriksaan oleh divisi Propam.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024