Anggito: FTA Tak Ganggu Penerimaan Negara

VIVAnews - Penerapan perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) Asean-China diakui tidak akan berpengaruh besar terhadap penerimaan negara pada 2010.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu mengakui, perhitungan penerimaan negara 2010 telah memasukkan asumsi pengurangan pajak akibat penerapan FTA Asean-China.

"Penerimaan kita yang terbesar dari MFN (most favourable nation) seperti Amerika Serikat, India, dan Eropa, bukan dari Asean dan China," kata Anggito di sela-sela konferensi pers di kantor menko perekonomian, Jakarta, Senin 4 Januari 2010.

Anggito menjelaskan, porsi penerimaan dari FTA Asean-China hanya berkisar 25 persen dari keseluruhan pos tarif. Sisanya berasal dari negara MFN.

"Jadi, penerimaan impor kita masih cukup besar. Kalau dari sisi proporsi impor dari Asean hanya 20 persen dan China sebesar 12,02 persen," ujar dia.

Terkait FTA Asean-China, Anggito meyakinkan bahwa masalah yang terjadi tidak sekadar perang tarif, namun juga terkait kewaspadaan perdagangan tidak adil (unfair trade).

arinto.wibowo@vivanews.com

Menegangkan, Timnas Indonesia U-23 Ditahan 10 Pemain Korea Selatan
Menag dan Majelis Masyayikh Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Majelis Masyayikh adalah lembaga mandiri dan independen sebagai perwakilan Dewan Masyayikh dalam merumuskan dan menetapkan system penjaminan mutu pendidikan pesantren.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024