"Pejabat BI Digaji Besar Bukan Karena Pintar"

VIVAnews - Menjabat sebagai pegawai di lingkungan Bank Indonesia tentu sangat 'wah'. Tapi menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D Hadad bahwa pegawai di Bank Indonesia bukan digaji karena kepintaran, tapi karena punya peran.

Muliaman mengatakan, tidak ada pegawai yang digaji hanya karena pintar berwacana. "Ini mengutip Peter Brecker, bahwa dari sudut pandang ilmu sosial, itu karena kita mendeliver sesuatu," ujar Muliaman di Bank Indonesia, Jakarta, Selasa 5 Januari 2010.

Untuk itu, Muliaman berpandangan dalam mengambil kebijakan itu butuh kesadaran besar karena memiliki sentuhan yang besar. Meski diakui di Indonesia, proses politik yang ada sangat mentukan pilihan seperti apa keputusan yang pada akhirnya dipilih.

Muliaman mencontohkan bagaimana dari sisi perbankan punya kebijakan untuk mendorong jutaan pengusaha mikro agar lebih maju. Caranya bagaimana, ada banyak pilihan yang bisa dilakukan. Tapi Muliaman mengingatkan bahwa semua kebijakan itu ada implikasi.

Dia menggambarkan mirip perjalanan Jakarta-Bandung melalui jalan tol atau melewati Puncak. "Kalau lewat Puncak kita bisa mampir di banyak restoran sederhana milik pengusaha kecil. Kalau lewat tol, itu hanya tempat-tempat tertentu. Bagaimana implikasi sosialnya, semuanya bermacam-macam," ujar dia.

hadi.suprapto@vivanews.com

Chandrika Chika Terjerat Kasus Narkoba, Terkena Kutukan Podcast Deddy Corbuzier?
Dr. BRA. Mooryati Soedibyo

Terpopuler: Beda Sikap Ria Ricis-Teuku Ryan Perlakukan Orang Tua, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia

Berikut deretan 4 rangkuman artikel terpopuler kanal Showbiz VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Rabu 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024