Kisruh Garuda-Freeport Bisnis Semata

VIVAnews - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menilai perselisihan yang terjadi antara PT Garuda Indonesia dan PT Freeport Indonesia murni merupakan masalah bisnis kedua pihak.

"Itu masalah bisnis, kami sudah mendengar informasi itu," kata Deputi Bidang Logistik dan Pariwisata Kementerian BUMN Harry Susetyo Nugroho ketika dihubungi wartawan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa, 5 Januari 2010.

Menurut Harry, guna menyelesaikan perselisihan tersebut, kementerian rencananya akan memfasilitasi pertemuan antara Garuda dan Freeport.  Pertemuan akan difasilitasi oleh Deputi Pertambangan,  Industri Strategis, Energi, dan Telekomunikasi Kementerian BUMN. "Pertemuan akan dilakukan pada minggu ini," ujar dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, maskapai penerbangan pelat merah tersebut tidak lagi terbang menuju Timika menyusul penolakan bandara untuk mengisi bahan bakar aftur.

"Hari ini tidak terbang ke Timika sampai menunggu ada pemberitahuan secara resmi soal jaminan pengisian avtur dari bandara," ujar Kepala Humas Garuda Pujobroto.

Sejatinya, Garuda setiap hari memiliki rute penerbangan Jakarta-Denpasar-Timika dengan pesawat Boeing 737-400 dengan kapasitas 124 penumpang. Pesawat ini hampir selalu penuh dengan kapasitas terisi sekitar 80 persen.

Namun, kisruh antara Garuda dengan Freeport membuat penerbangan tujuan Timika untuk sementara dihentikan.

antique.putra@vivanews.com

Gak Mau Masuk Pemerintahan Prabowo, Intip Harta Berjalan Ganjar Pranowo
Ben&Ben

Perjalanan Emosional, Ben&Ben dan Petra Sihombing Hadirkan Lagu Comets

Menurut Ben&Ben, lagu ini terinspirasi dari berbagai pengalaman kehilangan selama beberapa tahun terakhir.

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024