Percaya Ucapan Dukun, Ketua RT Aniaya Pelajar

VIVAnews - Lantaran percaya dengan paranormal, seorang ketua RT di Jagakarsa tega menganiaya dan melakukan pengeroyokan terhadap seorang pelajar.

Korban adalah Hardi Nuryadi (16) mengalami luka di bagian wajah akibat dipukuli Ketua yang berada di Kelurahan Cipendak, Kecamatan Jagakarasa, Jakarta Timur.

Kejadian ini bermula, saat Mahmud Ketua RT tersebut bersama dengan kerabatnya Dinang, Akmal, dan Bawel mendatangi korban yang tengah bermain di rumah tetangganya, pukul 20.00 WIB, Kamis 31 Desember 2009.

Kemudian korban, dibawa ke sebuah empang yang tidak jauh dari rumah korban. Pelaku kemudian langsung memukul korban dibagian muka dan menedangnya.

"Kamu itu maling burung jalak saya, dukun bilang kamulah pelakunya," ujar Hardi menirukan pelaku yang tidak lain tokoh masyarakat setempat.

Korban yang sudah tak berdaya, hanya bisa parah saat dikeroyok para pelaku. Kemudian setelah itu korban kembali ke rumah tetangganya.

Namun belum puas dengan aksinya, para pelaku kembali memanggil korban ke halaman rumahnya dan melakukan pemukulan serta menyundut tangan korban hingga tak sadarkan diri.

"Saya dipaksa mengaku, padahal saya sudah sumpah tidak mengambil burung hias miliknya," ujar Siswa kelas 1 STM Baskara itu.

Namun apa daya, pelaku tetap percayaan terhadap paranormal tersebut yang menyebutkan bahwa ciri-ciri pelaku yang mengambil burung hiasnya adalah serperti Hardi.

Pasca kejadian itu, korban yang merupakan warga jalan Timbul III RT 08/04 Kelurahan Cipendak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan mengalami luka dibagian kepala, pinggul belakang, dada, mulut.

"Kita sempat diancam untuk tidak melapor, saat itu pelaku menakut-nakuti jika dia akan melaporkan balik ke polisi," ujar ayah korban, Encu Suhari yang sehari-hari bekerja menjadi supir odong-odong.

Sementara itu, kuasa hukum korban Petrus Bala Pattyona mengatakan telah melaporakan penganiayaan ini ke Polsek Jagakarasa dengan No Laporan 01/K/I/2010/Sek Karsa.

"Saat ini kita telah melaporkannya, dan polisi masih menunggu hasil visum dari rumah sakit, setelah itu petugas berjanji akan memprosesnya," ujarnya kepada wartawan, Selasa 5 Januari 2010.

Dia mengatakan, jelas ini sebuah tindakan kekerasan terhadap anak dibawah umur.

"Korban awalnya tidak berani melapor, karena takut diancam. Mengingat korban berasal dari kalangan keluarga tak mampu," jelasnya.

Padahal saat kejadian hilangnya burung hias milik pelaku, korban tengah berlibur di rumah kerabatnya di Pandeglang, Jawa Barat.

"Burung hias itu hilang sudah satu minggu lalu, jelas tuduhan itu tidak berdasarkan fakta-fakta, saksi, dan bukti," pungkasnya.

Alasan Citroen Masih Enggan Pasarkan Mobil Hybrid di Indonesia
Konferensi pers

Mutia Ayu Cerita Kedekatan Sang Putri dengan Marthino Lio Pemeran Glenn Fredly

Dalam kesempatan itu, Mutia juga bercerita bahwa putrinya dengan Glenn, Gewa saat ini memiliki hubungan yang akrab dengan Marthino Lio.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024