VIVAnews - Waktu pelantikan direksi baru PT Pertamina (Persero) memang paling sulit dipastikan jadwalnya. Setelah menargetkan pelantikan minggu kedua Januari, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini memundurkan jadwal menjadi pekan ketiga bulan ini.
Bahkan, nama-nama calon direksi yang nantinya diajukan kepada Presiden terbuka kemungkinan mengalami perubahan.
"Kami harap pekan ketiga, karena kemarin agak terburu-buru," ujar Menteri BUMN Mustafa Abubakar di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat, 8 Januari 2010.
Mustafa mengaku pengajuan nama-nama calon direksi baru Pertamina diajukan disaat ada kesibukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa. "Kami harap minggu depan, atau minggu ketiga, atau paling lambat akhir Januari bisa," katanya.
Proses penggodokan calon direktur diakui saat ini sedang dalam tahap finalisasi di tingkat menteri. Selanjutnya hasil dari pembahasan empat menteri tersebut akan dibawa untuk dibahas dengan Presiden.
"Jadi belum ada surat keputusan yang ditandatangani. Kini tinggal menunggu kesempatan kami berempat duduk bersama lagi," kata dia seraya mengungkapkan empat menteri yang terlibat. Mereka adalah Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Negara BUMN, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Sebelumnya, Mustafa mengatakan, pada Rabu 6 Januari lalu, Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara telah mengajukan nama-nama yang bakal menempati kursi direksi kepada Presiden, selaku ketua Tim Penilai Akhir, untuk disahkan. Penyerakan nama itu berbarengan dengan pelantikan wakil menteri.
hadi.suprapto@vivanews.com